kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Barang Naik, Pengeluaran Rumah Tangga Jepang Turun Dua Bulan Berturut-Turut


Selasa, 07 Juni 2022 / 07:56 WIB
Harga Barang Naik, Pengeluaran Rumah Tangga Jepang Turun Dua Bulan Berturut-Turut
ILUSTRASI. Pengeluaran rumah tangga Jepang menyurut dua bulan berturut-turut


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pengeluaran rumah tangga Jepang mencatat penurunan tahunan untuk bulan kedua secara berturut-turut pada April. Ini terjadi karena meluasnya kenaikan harga yang memukul kepercayaan konsumen, dan menimbulkan keraguan atas pemulihan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.

Selasa (7/6), data pemerintah menunjukkan, pengeluaran rumah tangga Jepang di bulan April turun 1,7% secara tahunan (yoy). Penurunan ini lebih besar dari perkiraan pasar untuk penurunan 0,8% dalam jajak pendapat Reuters, terseret oleh pengeluaran yang lebih rendah untuk mobil dan sayuran.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan bulan lalu, pengeluaran rumah tangga Jepang di bulan April naik 1,0%. Realisasi ini juga lebih lemah dari perkiraan kenaikan 1,3%.

Pengeluaran yang meningkat dari bulan sebelumnya karena rumah tangga menunjukkan peningkatan selera untuk layanan seperti makan di luar. Namun, kenaikan secara bulanan yang masih lebih kecil dari yang diharapkan, dan menunjukkan hambatan dari pandemi tetap ada.

Baca Juga: Terbuka Bagi Wisatawan Asing, Jepang Berencana Lanjutkan Program Diskon Pariwisata

Sebagai tanda masalah bagi ekonomi, upah riil menyusut pada laju tercepat dalam empat bulan di bulan April karena harga mencatat lompatan terbesar mereka dalam lebih dari tujuh tahun, membebani daya beli rumah tangga.

Data tersebut menimbulkan beberapa kekhawatiran bagi pembuat kebijakan yang khawatir tentang rumah tangga yang terkena dampak dari kenaikan harga kebutuhan sehari-hari dan melemahnya yen, yang mendorong biaya impor dan membuat konsumen ragu untuk menghabiskan banyak uang.

Nilai tukar yen mencapai level terendah baru dalam dua dekade terhadap dolar AS pada awal Selasa, danĀ  terakhir diperdagangkan di level sekitar 132,20 yen per dolar.

Data pemerintah pada hari Selasa juga menunjukkan upah riil yang disesuaikan dengan inflasi menyusut 1,2% pada bulan April, turun pada laju tercepat mereka dalam empat bulan karena lonjakan 3,0% pada harga konsumen melampaui kenaikan upah nominal. Baca cerita selengkapnya

Ekonomi kemungkinan akan pulih pada kuartal saat ini setelah kontraksi pada periode Januari-Maret, meskipun menghadapi tekanan yang meningkat dari harga bahan baku dan energi yang tinggi serta yen yang lemah.




TERBARU

[X]
×