CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.952   -55,00   -0,35%
  • IDX 7.219   4,46   0,06%
  • KOMPAS100 1.104   1,73   0,16%
  • LQ45 878   2,09   0,24%
  • ISSI 218   0,18   0,08%
  • IDX30 449   1,01   0,23%
  • IDXHIDIV20 542   2,07   0,38%
  • IDX80 127   0,23   0,18%
  • IDXV30 136   0,49   0,36%
  • IDXQ30 150   0,41   0,28%

Harga Beras Thailand Turun Pasca Lelang Indonesia, Terendah Sejak Juli 2023


Jumat, 13 September 2024 / 08:59 WIB
Harga Beras Thailand Turun Pasca Lelang Indonesia, Terendah Sejak Juli 2023
ILUSTRASI. Harga beras Thailand turun ke level terendah dalam lebih dari setahun. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Harga beras Thailand turun ke level terendah dalam lebih dari setahun karena penawar menurunkan harga dalam lelang baru-baru ini yang diadakan oleh Indonesia. Sementara harga ekspor beras India mencapai titik terendah dalam delapan bulan.

Mengutip Reuters, Jumat (13/9), varietas beras dengan kualitas pecah (broken) 5% dari eksportir utama India dikutip pada harga US$ 528-US$ 534 per ton minggu ini, terendah sejak pertengahan Januari, dan turun dari US$ 535-US$ 540 per ton pada minggu lalu. 

"Permintaan sangat lemah selama beberapa minggu terakhir. Pembeli mengantisipasi pengurangan struktur bea ekspor India dan menunda pembelian," kata Krishna Rao, presiden Asosiasi Eksportir Beras negara itu. 

Baca Juga: Harga Beras India Turun ke Level Terendah 3 Bulan Akibat Lemahnya Permintaan Ekspor

Perusahaan penggilingan mengatakan, pihak berwenang India perlu segera memangkas atau menghapus harga dasar ekspor beras basmati guna membantu petani meningkatkan penjualan beras premium ke luar negeri dan menghindari kelebihan pasokan yang akan semakin menggerogoti pendapatan pertanian.

Harga beras pecah 5% Thailand turun ke kisaran US$ 550 hingga US$ 565 per ton minggu ini, level terlemahnya sejak 20 Juli 2023, turun dari US$ 585 yang dikutip minggu lalu.

Pasar masih melihat harga Thailand terlalu tinggi, kata seorang pedagang yang berbasis di Bangkok. Banjir bandang merugikan hasil panen jangka pendek, tetapi dapat membaik di kemudian hari.

Pedagang lain mengatakan harga terbebani oleh pesaing dan penawar Thailand kalah dari eksportir lain dalam lelang baru-baru ini yang diadakan oleh Indonesia karena harga yang lebih tinggi.

Akan ada permintaan dari Afrika dan Eropa sebelum Oktober karena pesanan tersebut akan dikirim sebelum akhir Desember, kata pedagang tersebut.

Baca Juga: Inflasi Thailand Melambat di Bulan Agustus, Masih di Bawah Target Bank Sentral

Asosiasi Pangan Vietnam mengatakan, beras pecah 5% Vietnam ditawarkan pada harga US$ 567 per ton pada hari Kamis, turun dari US$ 575 per ton seminggu yang lalu.

"Aktivitas perdagangan tetap lambat sementara permintaan lemah," kata seorang pedagang yang berbasis di Kota Ho Chi Minh. 

Para pedagang mengatakan banjir yang sedang berlangsung di Vietnam utara mungkin berdampak pada produksi beras, meskipun beras untuk ekspor sebagian besar ditanam di Delta Mekong di selatan.

Sementara itu, laporan dari Dinas Pertanian Luar Negeri Departemen Pertanian AS menunjukkan, perkiraan produksi beras Bangladesh telah dipangkas menjadi 36,8 juta ton untuk tahun pemasaran 2024-2025, turun 3% dari perkiraan sebelumnya, karena banjir parah. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×