Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Harga minyak kelapa sawit (CPO) berjangka pada hari Selasa ditutup pada level terendah dalam sembilan bulan terakhir. Melansir Reuters, harga kontrak acuan CPO untuk pengiriman Juli di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun RM 6, atau 0,3% menjadi RM 1.977 per ton. Ini merupakan harga penutupan terendah sejak 19 Juli 2019.
Disinyalir, salah satu penyebab anjloknya harga CPO adalah melonjaknya cadangan CPO di Negeri Jiran. Asal tahu saja, hasil survei Reuters menunjukkan, persediaan CPO Malaysia untuk bulan April kemungkinan naik 10% dari bulan Maret ke level tertinggi sejak Desember 2019. Jajak pendapat tersebut juga memperkirakan bahwa produksi naik 15% dari bulan sebelumnya, sementara ekspor naik 4%.
Baca Juga: Malaysia kritik WHO yang sarankan hindari minyak sawit selama pandemi
Sime Darby Plantation, perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia berdasarkan ukuran lahan, memperingatkan bahwa pandemi virus corona yang berkepanjangan akan mengganggu rantai pasokan minyak sawit lebih lanjut.
Impor minyak sawit Uni Eropa pada musim 2019/20 yang dimulai Juli lalu turun 15% menjadi 4,66 juta ton pada 3 Mei, dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Menurut seorang trader CPO yang berbasis di Kuala Lumpur, kenaikan harga minyak mentah dan minyak kedelai telah membantu meringankan tekanan pada CPO selama perdagangan awal.
Baca Juga: Harga CPO kuartal II berpotensi lebih rendah, ini strategi Astra Agro Lestari (AALI)
Harga minyak melonjak pada Selasa karena munculnya harapan akan pemulihan lalu lintas kendaraan dan permintaan bahan bakar seiring dilonggarkannya lockdown di sejumlah negara Eropa, Asia dan beberapa negara bagian AS.
Kenaikan harga minyak mentah berjangka membuat kelapa sawit menjadi pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
Baca Juga: Permintaan Komoditas Energi Melemah, Begini Prospek Harga Minyak, CPO, dan Batubara
Sebelumnya, Malaysia mengkritik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin karena imbauan untuk menghindari minyak sawit dalam makanan mereka selama wabah Covid-19 dan menggunakan alternatif lain seperti minyak zaitun.