Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas bertahan mendekati rekor tertinggi pada hari Senin (22/9/2025), karena investor bersiap untuk serangkaian pidato dari pejabat Federal Reserve AS dan data inflasi minggu ini, setelah bank sentral memangkas suku bunga minggu lalu dan mengisyaratkan potensi pelonggaran lebih lanjut.
Mengutip Reuters, harga emas spot naik tipis 0,1% menjadi US$ 3.688,76 per ons troi pada pukul 02.17 GMT. Harga emas batangan mencapai rekor tertinggi US$ 3.707,40 pada Rabu pekan lalu.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,5% menjadi US$ 3.723,70.
"Harga emas kembali mendekati level US$ 3.700 dan level tertinggi baru dapat tercapai minggu ini jika data makro AS terus mendukung narasi dovish The Fed," ujar Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.
Fokus pasar telah beralih ke rilis indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti AS, ukuran inflasi pilihan bank sentral, pada hari Jumat.
Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Naik Tipis Rp 1.000 Per Gram Hari Ini Senin (22/9)
"Kombinasi sikap dovish The Fed dan pembelian berkelanjutan oleh bank sentral menjaga momentum di sisi emas," kata Waterer.
Setidaknya sejumlah pejabat The Fed dijadwalkan untuk berbicara minggu ini, termasuk Ketua Jerome Powell pada hari Selasa, karena pasar mencari wawasan lebih lanjut tentang prospek kebijakan moneter bank sentral.
The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu sambil memperingatkan tentang inflasi yang terus-menerus, menimbulkan keraguan atas laju pelonggaran di masa mendatang.
Gubernur The Fed yang baru, Stephen Miran, pada hari Jumat membela diri sebagai pembuat kebijakan independen setelah menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pemotongan suku bunga yang tajam pada rapat kebijakan hari Rabu.
Baca Juga: Harga Emas Stabil, Pasar Tunggu Sinyal Lanjutan dari The Fed
Investor secara umum memperkirakan dua pemotongan suku bunga lagi tahun ini—masing-masing 25 bps pada bulan Oktober dan Desember—dengan probabilitas masing-masing 93% dan 81%, menurut perangkat CME FedWatch.
Harga emas batangan telah naik lebih dari 40% tahun ini, didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang lebih luas, pembelian oleh bank sentral, dan pelonggaran kebijakan moneter.