Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas mencetak rekor tertinggi pada Selasa (23/9/2025), terdorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut di Amerika Serikat (AS) dan pelemahan dolar yang tipis.
Investor kini menanti pidato Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut terkait kebijakan moneter.
Menurut data Reuters, harga emas spot naik 0,2% menjadi US$ 3.752,43 per ons, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi US$ 3.758,03 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Naik 3 Hari, Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Menguat
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember naik 0,3% ke level US$ 3.787,60 per ons. Pelemahan tipis dolar AS membuat emas lebih murah bagi pembeli internasional.
Investor menunggu pidato Powell yang dijadwalkan pukul 16.35 GMT, serta pernyataan pejabat The Fed lainnya, untuk membaca arah kebijakan moneter mendatang.
Pada Senin, Gubernur baru The Fed, Stephen Miran, menilai bank sentral AS terlalu ketat dalam kebijakan moneternya dan berisiko membahayakan pasar tenaga kerja tanpa pemotongan suku bunga yang agresif.
Pandangan ini dibantah oleh tiga koleganya, yang menekankan perlunya tetap berhati-hati terhadap inflasi.
Baca Juga: Dolar AS Tekor, Harga Emas Pecah Rekor
Minggu lalu, The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan alasan kondisi pasar tenaga kerja, dan memberi sinyal bahwa pemotongan lebih lanjut bisa terjadi pada pertemuan mendatang.
Meski demikian, The Fed juga memperingatkan adanya inflasi yang tetap tinggi. Menurut alat CME FedWatch, investor memperkirakan ada kemungkinan 90% pemotongan 25 basis poin pada Oktober dan 75% kemungkinan pemotongan tambahan pada Desember.
Di sisi lain, SPDR Gold Trust, dana yang berbasis emas terbesar di dunia, melaporkan peningkatan kepemilikan emas menjadi 1.000,57 ton pada Senin, dari 994,56 ton pada Jumat lalu.
Emas sebagai aset safe-haven yang biasanya diminati saat suku bunga rendah, telah naik hampir 43% sepanjang tahun ini, didorong ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, pembelian bank sentral, serta pelonggaran kebijakan moneter.
Baca Juga: Emas Pecah Rekor Harga Tertinggi, 3 Faktor Jadi Pemicunya
Sementara itu, harga perak spot turun 0,2% menjadi US$ 43,98 per ons, masih mendekati level tertinggi 14 tahun. Platinum naik 0,3% menjadi US$ 1.420,45 per ons, dan palladium meningkat 0,9% ke US$ 1.189,84 per ons.
Beberapa data ekonomi global yang akan menjadi sorotan investor termasuk PMI Flash dari Perancis, Jerman, Uni Eropa, Inggris, dan AS sepanjang hari ini, yang dapat mempengaruhi sentimen pasar logam mulia.