Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas dunia menguat tipis pada perdagangan Senin (20/10/2025), setelah sempat anjlok tajam dari rekor tertinggi akibat meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menurunkan tensi perang dagang mendorong investor kembali ke aset berisiko.
Berdasarkan data pukul 02.03 GMT, harga emas spot naik 0,4% ke level US$ 4.263,59 per ons troi, setelah pada Jumat (17/10) merosot 1,8%, penurunan harian terbesar sejak pertengahan Mei.
Baca Juga: Pemerintah Rencanakan DMO Emas, Ini Daftar Produsen Emas Terbesar di Indonesia
Meski sempat terkoreksi tajam, emas masih mencatat kinerja mingguan terbaik sejak April, setelah sebelumnya menembus rekor US$ 4.378,69 per ons troi.
Kontrak berjangka emas AS pengiriman Desember naik 1,5% ke US$ 4.275,40 per ons troi.
Harga perak spot naik 0,5% ke US$ 52,08 per ons troi, setelah pada sesi sebelumnya turun 4,4%, penurunan intraday terbesar sejak awal April usai menyentuh rekor US$ 54,47 per ons troi.
Sepanjang tahun ini, emas telah melonjak lebih dari 60%, didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, ekspektasi kuat terhadap pemangkasan suku bunga, pembelian besar oleh bank sentral, tren dedolarisasi, serta arus masuk dana ke ETF berbasis emas.
Penurunan tajam harga emas Jumat lalu terjadi setelah Trump menyatakan bahwa tarif 100% atas produk asal China tidak akan berkelanjutan, serta mengungkapkan rencananya untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
Baca Juga: Detail Harga Emas Antam Logam Mulia Turun Rp 13.000 Per Gram Hari Ini Senin (20/10)
Pernyataan itu menenangkan kekhawatiran pasar terhadap eskalasi konflik dagang.
Bank HSBC pada Jumat memperkirakan harga emas bisa mencapai US$ 5.000 per ons pada 2026, didukung oleh meningkatnya risiko global dan masuknya investor baru ke pasar logam mulia.
Di India, lonjakan harga emas membuat pembeli lebih memilih koin dan emas batangan ketimbang perhiasan selama festival Dhanteras akhir pekan lalu, dengan keyakinan tren kenaikan harga masih akan berlanjut.
Bank Sentral India (RBI) juga mencatat cadangan emas negara itu menembus US$ 100 miliar untuk pertama kalinya, didorong reli harga global meski laju pembelian emas oleh RBI melambat tahun ini.
Baca Juga: 3 Tas Mewah Ini Bisa Jadi Tambang Emas, Nilainya Naik Terus
Sementara itu, Bursa Berjangka Shanghai mengumumkan kenaikan batas perubahan harga harian untuk kontrak emas dan perak menjadi 14% dari sebelumnya 12%, mengikuti lonjakan harga logam mulia beberapa pekan terakhir.
Di sisi lain, harga platinum turun 1,1% ke US$ 1.591,55, sedangkan palladium melemah 0,5% ke US$ 1.467,16 per ons troi.