Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas bergerak turun pada awal perdagangan Asia, Senin (1/12/2025), setelah mendekati level tertinggi tiga pekan. Investor melakukan aksi ambil untung di tengah meningkatnya keyakinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga akhir bulan ini, sementara harga perak mencetak rekor baru.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$4.221,68 per ons troi pada pukul 01.09 GMT, setelah pada Jumat menyentuh level tertinggi sejak 13 November.
Kontrak emas berjangka AS pengiriman Desember justru naik 0,2% menjadi US$4.261,60 per ons troi.
Baca Juga: Recall Massal A320 Mulai Mereda, Airbus Selesaikan Pembaruan Software Lebih Cepat
Di sisi lain, harga perak melonjak 2,2% ke rekor baru di US$57,59 per ons troi.
Kontrak berjangka suku bunga AS mencerminkan probabilitas 87% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada Desember, menurut CME FedWatch.
Ekspektasi tersebut menguat setelah pernyataan bernada dovish dari Gubernur The Fed Christopher Waller dan Presiden The Fed New York John Williams, serta rilis data ekonomi yang lebih lemah menyusul government shutdown terbaru.
Di sisi lain, penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett yang menjadi kandidat utama Ketua The Fed mengatakan bahwa ia siap menjabat jika ditunjuk Presiden Donald Trump.
Sejalan dengan pandangan Trump, Hassett menilai suku bunga seharusnya lebih rendah.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya berkinerja lebih baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
Baca Juga: Pendapatan Produsen Senjata China Anjlok 10% Akibat Korupsi
Investor kini menanti data manufaktur dan payroll swasta AS yang akan dirilis pekan ini untuk menilai peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed 10 Desember.
Sementara itu, dolar AS berada dekat level terendah sejak 17 November, membuat emas berdenominasi greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
Di logam mulia lainnya, platinum turun 0,2% menjadi US$1.669,15, sedangkan palladium naik 2,3% ke US$1.483,51.













