Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas stabil pada Selasa (10/6), karena pelaku pasar menanti perkembangan perundingan perdagangan AS-China hari kedua di London. Sementara dolar yang lebih kuat membatasi potensi kenaikan harga emas.
Mengutip Reuters, Selasa (10/6) harga emas spot bertahan di level US$ 3.330,46 per ons troi, pada pukul 06.48 GMT. Harga emas berjangka AS juga datar di US$ 3.350,30 per ons troi.
Indeks dolar menguat 0,2% terhadap para pesaingnya, membuat emas kurang terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Harga Emas Spot Stabil Selasa (10/6) Pagi, di Tengah Pembicaraan Dagang AS-China
Pembicaraan dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut mencakup berbagai isu mulai dari tarif hingga pembatasan logam tanah jarang.
"Dengan pembicaraan dagang AS-China yang masih berlangsung, emas diperdagangkan dengan hati-hati hingga kita melihat adanya kemajuan antara kedua negara adikuasa global tersebut," kata Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pemerintahannya berhasil dalam negosiasi tersebut.
Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Naik Rp 5.000 Per Gram Selasa (10/6)
Bulan lalu, kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan sementara tarif terhadap satu sama lain, yang memberikan sedikit kelegaan bagi pasar keuangan.
Data dari China menunjukkan pertumbuhan ekspor melambat ke level terendah dalam tiga bulan pada bulan Mei karena tarif AS memengaruhi pengiriman, sementara deflasi pabrik memburuk ke level terdalamnya dalam dua tahun.
Sementara itu, data inflasi AS, yang akan dirilis pada hari Rabu, dapat memberikan petunjuk lebih lanjut kepada investor tentang jalur kebijakan moneter Federal Reserve AS.
"Jika CPI sedikit lebih tinggi, itu akan menjadi hasil yang diharapkan, tetapi jika melonjak, maka itu dapat menimbulkan tanda bahaya bagi investor, dan pelarian ke aset yang aman dapat membantu harga emas," kata Waterer.
Daya tariek emas biasanya meningkat selama periode ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, dan cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.