Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia kembali mencatatkan rekor pada perdagangan Selasa (16/9/2025), didorong pelemahan dolar AS dan meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan pekan ini.
Harga spot gold naik tipis 0,1% menjadi US$3.681,18 per troy ounce pada pukul 03.26 GMT, setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$3.689,27 di sesi sebelumnya. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember tercatat stabil di US$3.718,50 per troy ounce.
Pasar Taruhan pada Pemangkasan Suku Bunga
Analis Capital.com, Kyle Rodda, menyebut sentimen pasar saat ini sangat bullish. “Pasar sedang membeli ekspektasi pemangkasan suku bunga menjelang keputusan FOMC. Prospek emas tetap kuat dalam jangka pendek hingga menengah,” ujarnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa jika panduan The Fed tidak sejalan dengan ekspektasi pasar yang sangat dovish, harga emas bisa saja terkoreksi tajam. Sebaliknya, bila The Fed mendukung proyeksi pemangkasan, emas berpeluang menembus level psikologis US$3.700 per troy ounce.
Baca Juga: Update Harga Emas Antam: Buyback Naik ke Rp 1.952.000 per Gram Selasa (16/9/2025)
Menurut CME FedWatch Tool, para pelaku pasar menilai hampir pasti The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan dua hari pada 17 September, dengan peluang kecil pemangkasan lebih agresif sebesar 50 basis poin.
Tekanan Politik dari Trump
Ekspektasi pasar semakin menguat setelah Presiden AS Donald Trump melalui media sosial mendesak Ketua The Fed Jerome Powell untuk melakukan pemangkasan suku bunga yang “lebih besar”.
Di sisi lain, dinamika politik turut mencuat setelah pengadilan banding AS menolak permintaan Trump untuk memecat Gubernur The Fed Lisa Cook, memperpanjang perselisihan hukum yang berpotensi mengancam independensi The Fed.
Faktor Dolar dan Arus Investasi
Dolar AS berada di dekat level terendah 2,5 bulan terhadap euro dan mendekati titik terlemah 10 bulan terhadap dolar Australia. Pelemahan dolar membuat emas lebih murah bagi investor dengan mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan.
Sementara itu, SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melaporkan kepemilikan emasnya naik 0,21% menjadi 976,80 ton pada Senin, dari 974,80 ton pada Jumat sebelumnya. Peningkatan ini menandakan kepercayaan investor terhadap prospek emas masih solid.
Baca Juga: Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas
Logam Mulia Lain Ikut Melemah
Berbanding terbalik dengan emas, harga logam mulia lainnya justru melemah:
-
Perak spot turun 0,4% menjadi US$42,52 per ounce.
-
Platina terkoreksi 0,5% ke US$1.394,37 per ounce.
-
Palladium melemah 0,3% menjadi US$1.180,64 per ounce.