kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga kopi, kedelai, & gula dunia melambung!


Rabu, 19 Februari 2014 / 21:06 WIB
Harga kopi, kedelai, & gula dunia melambung!
ILUSTRASI. Mencari Saham Murah di Indeks LQ45, Saham Energi Ini Bisa Dilirik


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Sejumlah harga komoditas pangan dunia terkerek naik pada transaksi hari ini (19/2). Hal ini tampak pada Standard & Poor's GSCI Agriculture Index dari delapan komoditas yang mendaki selama tujuh hari berturut-turut.

Harga kopi dunia, misalnya, mencatatkan lompatan tertinggi dalam satu dekade terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, harga kopi Arabika untuk pengantaran Mei naik 8,8% menjadi US$ 1,5485 per pound kemarin (18/2) di ICE Futures US, New York. Pada transaksi sebelumnya, harga kontrak yang sama sempat melonjak hingga 10% ke posisi US$ 1,5665.

Selain itu, kenaikan juga terlihat pada harga kedelai yang menembus level tertinggi sejak Desember. Pada transaksi perdagangan di Chicago Board of Trade hari ini, harga kontrak kedelai untuk pengantaran Mei mencapai US$ 13,4925 per bushel. Sehari sebelumnya, harga kedelai naik 1,7% dan sudah mendaki 4,2% sepanjang tahun ini.

Demikian pula dengan harga gula. Asal tahu saja, harga kontrak gula mentah untuk pengantaran Mei naik 3,2% menjadi 16,5 sen per pound di ICE. Harga gula ini sudah reli 12% sejak menyentuh level terendahnya dalam 43 bulan terakhir pada 28 Januari lalu.

Apa yang menyebabkan harga komoditas pangan dunia melaju? Salah satu faktor utama kenaikan harga komoditas pangan datang dari Brazil. Untuk kopi, lonjakan dipicu oleh penurunan produksi kopi di Brazil yang diprediksi mencapai 30%.

Demikian pula halnya dengan produksi kedelai. Sejumlah asosiasi petani kopi di Brazil seperti AgRural, Agroconsult, dan Celeres kompak memangkas outlook panen kedelai untuk tahun ini.

Alasan yang sama juga berlaku untuk harga gula yang melaju terkerek musim kering yang melanda perkebunan di Brazil. Sekadar informasi, Brazil merupakan negara eksportir gula terbesar dunia.

"Brazil merupakan penguasa di pasar komoditas ini. Faktor cuaca ini akan berdampak signifikan pada harga komoditas. Para spekulator banyak bermain di pasar komoditas di tengah kekeringan yang melanda Brazil ini," jelas Michael Smith, president of T&K Futures & Options di Port St. Lucie, Florida. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×