kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Ditutup Naik Hampir 2% Karena Data Ekonomi AS dan China yang Kuat


Selasa, 09 Agustus 2022 / 05:44 WIB
Harga Minyak Ditutup Naik Hampir 2% Karena Data Ekonomi AS dan China yang Kuat
ILUSTRASI. Harga minyak mentah kembali membara di awal pekan ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Harga minyak mentah naik hampir 2% dalam perdagangan yang fluktuatif di awal pekan ini. Data ekonomi positif dari China dan Amerika Serikat (AS) memberi harapan untuk permintaan meskipun ada kekhawatiran resesi yang mengganggu.

Senin (8/8), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2022 ditutup naik US$ 1,73 atau 1,8% ke US$ 96,65 per barel.

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman September 2022 ditutup di US$ 90,76 per barel, setelah naik US$ 1,75 atau 1,97%.

Pekan lalu, kekhawatiran bahwa resesi dapat mengurangi permintaan energi mendorong harga Brent anjlok 13,7% ke level terendah sejak Februari. Itu adalah penurunan mingguan terbesar Brent sejak April 2020. Di saat yang sama, WTI ambles 9,7%.

Kedua kontrak tersebut menutup beberapa kerugian pada hari Jumat setelah pertumbuhan pekerjaan di AS, konsumen minyak utama dunia, secara tak terduga naik pada bulan Juli.

"Sekali lagi pengaruh makro telah merembes kembali ke pasar ini terutama yang berkaitan dengan jumlah tenaga kerja hari Jumat, ekonomi yang seharusnya memberi kita permintaan bensin yang jauh lebih baik daripada yang kita lihat," kata John Kilduff, Partner di Again Capital LLC di New York.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Merosot di Tengah Kekhawatiran Resesi, WTI ke US$88,34

Pada hari Minggu, China juga mengejutkan pasar dengan pertumbuhan ekspor yang lebih cepat dari perkiraan.

China, importir minyak mentah utama dunia, membawa 8,79 juta barel per hari (bph) minyak mentah pada Juli, naik dari level terendah empat tahun pada bulan Juni. Walau begitu, data bea cukai Chian menunjukkan, jumlah itu tetap turun 9,5% dibanding tahun sebelumnya.

Di Eropa, ekspor minyak mentah dan produk minyak Rusia terus mengalir menjelang embargo yang akan datang dari Uni Eropa yang akan berlaku pada 5 Desember.

Pekan lalu, Bank of England memperingatkan resesi yang berkepanjangan di Inggris.

Dalam hal produksi AS, perusahaan energi pekan lalu memangkas jumlah rig minyak paling banyak sejak September dalam penurunan pertama dalam 10 minggu.

Analis di Goldman Sachs mengatakan, mereka percaya kasus untuk harga minyak yang lebih tinggi tetap kuat, dengan pasar dalam defisit yang lebih besar dari yang mereka harapkan dalam beberapa bulan terakhir.




TERBARU

[X]
×