Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kementerian Ekonomi Rusia memangkas proyeksi harga rata-rata minyak Brent untuk tahun 2025 menjadi US$68 per barel.
Angka ini turun hampir 17% dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar US$81,7 per barel yang tercantum dalam perhitungan pada September 2024, demikian dilaporkan kantor berita Interfax, Senin (21/4).
Baca Juga: Kekhawatiran Pasokan Global Membayangi Harga Minyak Dunia, Begini Prospeknya ke Depan
Dalam skenario baseline proyeksi ekonomi terbarunya, kementerian juga menurunkan proyeksi harga minyak mentah Urals—jenis minyak utama Rusia—menjadi US$56 per barel.
Padahal, anggaran negara tahun 2025 sebelumnya disusun dengan asumsi harga Urals sebesar US$69,7 per barel.
“Kami meyakini bahwa ini adalah estimasi yang cukup konservatif,” ujar perwakilan Kementerian Ekonomi Rusia, dikutip Interfax.
Harga Urals sangat krusial bagi anggaran Rusia karena sepertiga dari total pendapatan negara berasal dari sektor minyak dan gas.
Bank sentral Rusia sebelumnya juga memperingatkan bahwa harga minyak global berpotensi tetap rendah selama beberapa tahun ke depan akibat melemahnya permintaan global.
Pada awal April, harga minyak Urals sempat turun ke level terendah sejak 2023, yakni sekitar US$53 per barel, dan bertahan di bawah US$60 dalam sepekan terakhir.
Baca Juga: Harga Minyak Catat Kenaikan Mingguan, Ditopang Harapan Kesepakatan Dagang
Meski harga minyak tertekan dan terdapat risiko dari kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump, Kementerian Ekonomi Rusia menilai tidak ada ancaman resesi besar secara global.
Lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini masih akan sedikit di atas 2%.
“Dunia tidak hanya Amerika Serikat. Jadi, arus perdagangan bisa saja dialihkan,” kata pejabat kementerian tersebut, mengutip laporan Interfax.
Untuk perekonomian domestik, Rusia tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun ini sebesar 2,5%. Namun, mereka menaikkan proyeksi inflasi menjadi 7,6% dari sebelumnya hanya 4,5%.
Baca Juga: Turun, Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) Maret 2025 Capai US$ 71,11 per Barel
Kementerian juga memperkirakan nilai tukar rubel akan sedikit lebih kuat dari proyeksi sebelumnya, yakni rata-rata 94,3 rubel per dolar AS tahun ini, dibandingkan estimasi sebelumnya sebesar 96,5 rubel.