kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.608   17,00   0,10%
  • IDX 8.128   9,96   0,12%
  • KOMPAS100 1.118   -0,36   -0,03%
  • LQ45 785   -0,69   -0,09%
  • ISSI 287   0,58   0,20%
  • IDX30 412   -0,30   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   -2,51   -0,54%
  • IDX80 123   0,17   0,14%
  • IDXV30 133   -0,22   -0,17%
  • IDXQ30 129   -0,81   -0,63%

Harga Minyak Naik 1% Senin (6/10) Pagi, Produksi OPEC+ di Bawah Ekspektasi


Senin, 06 Oktober 2025 / 09:18 WIB
Harga Minyak Naik 1% Senin (6/10) Pagi, Produksi OPEC+ di Bawah Ekspektasi
ILUSTRASI. Miniatures of oil barrels and a rising stock graph are seen in this illustration taken January 15, 2024. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia naik sekitar 1% pada perdagangan awal Senin (6/10/2025). Setelah OPEC+ mengumumkan kenaikan produksi bulanan yang lebih kecil dari perkiraan pasar, meredakan sebagian kekhawatiran terkait potensi kelebihan pasokan.

Melansir Reuters, kontrak berjangka Brent crude naik 63 sen atau 1% menjadi US$65,16 per barel pada pukul 23.10 GMT, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 58 sen atau 1% ke US$61,46 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Menuju Penurunan Mingguan, Dipicu Potensi Kenaikan Pasokan OPEC+

“Kenaikan harga ini terutama dipicu oleh keputusan OPEC+ untuk hanya menaikkan produksi dalam jumlah yang lebih kecil dari perkiraan pasar bulan depan, sebagai upaya menahan pelemahan harga minyak baru-baru ini,” ujar analis independen Tina Teng.

Namun, ia menambahkan, “Harga minyak kemungkinan masih akan menghadapi tekanan karena prospek ekonomi global yang suram.”

OPEC+ Tahan Produksi, Rusia dan Arab Saudi Berbeda Pandangan

Pada Minggu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama Rusia dan sejumlah produsen kecil lainnya menyatakan akan menaikkan produksi mulai November sebesar 137.000 barel per hari (bph).

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Anjlok 2% ke Level Terendah Empat Bulan Kamis (2/10)

Dengan kata lain, jumlah yang sama seperti peningkatan pada Oktober di tengah kekhawatiran berlanjutnya kelebihan pasokan global.

Menjelang pertemuan, sejumlah sumber menyebut Rusia mendorong kenaikan sebesar 137.000 bph untuk menghindari tekanan harga, sedangkan Arab Saudi ingin peningkatan dua hingga empat kali lipat guna mempercepat pemulihan pangsa pasar.

Tekanan Geopolitik Tetap Membayangi

Menurut catatan analis ANZ, keputusan OPEC+ untuk menaikkan produksi sebesar 137.000 bph pada November “masih dapat dikelola” mengingat gangguan pasokan yang meningkat akibat sanksi ketat dari AS dan Eropa terhadap Rusia dan Iran.

Baca Juga: Harga Minyak Melemah untuk Hari Keempat, Brent ke US$ 64,8 dan WTI ke US$ 61

Sementara itu, Ukraina terus meningkatkan serangan terhadap fasilitas energi Rusia, termasuk menargetkan kilang Kirishi, salah satu kilang terbesar di Rusia dengan kapasitas pemrosesan tahunan lebih dari 20 juta ton.

Pekan lalu, para menteri keuangan negara-negara G7 berjanji akan memperketat tekanan terhadap Rusia dengan menargetkan pihak-pihak yang masih membeli minyak Rusia dan membantu menghindari sanksi, sebagai bagian dari upaya memutus sumber pendapatan Moskow akibat invasi ke Ukraina.

Selanjutnya: Samsung Z Flip 7 Kenalkan Kamera Utama & Selfie yang Bisa Rekam di Kualitas 4K

Menarik Dibaca: Samsung Z Flip 7 Kenalkan Kamera Utama & Selfie yang Bisa Rekam di Kualitas 4K




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×