kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

Harga Minyak Naik 2%, Ditopang Optimisme Perundingan Perdagangan


Rabu, 22 Oktober 2025 / 20:29 WIB
Harga Minyak Naik 2%, Ditopang Optimisme Perundingan Perdagangan
ILUSTRASI. Harga minyak terdorong naik, didorong oleh harapan kemajuan kesepakatan perdagangan AS dengan China dan India.REUTERS/Nick Oxford/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak terdorong naik dua hari berturut-turut pada Rabu (22/10/2025) dengan kenaikan naik sekitar 2%, didorong oleh harapan kemajuan kesepakatan perdagangan AS dengan China dan India.

Mengutip Reuters, Rabu (22/10/2025), harga minyak mentah Brent berjangka naik US$ 1,19, atau 1,9%, menjadi US$ 62,51 per barel pada pukul 13.13 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik US$ 1,24, atau 2,2%, menjadi US$ 58,48.

"Harga minyak naik setelah laporan menunjukkan AS dan India hampir menyelesaikan kesepakatan perdagangan yang memungkinkan India secara bertahap mengurangi impor minyak mentah Rusia, yang berpotensi meningkatkan permintaan untuk jenis minyak lainnya," ujar analis MUFG, Soojin Kim.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Menguat Rabu (22/10) Pagi: Brent ke US$ 61,50 & WTI ke US$ 57,45

Presiden AS Donald Trump mengatakan ia telah berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi pada hari Selasa, dan menambahkan bahwa Modi meyakinkannya bahwa India akan membatasi pembelian minyaknya dari Rusia.

Surat kabar Mint India melaporkan pada hari Rabu bahwa kedua negara hampir mencapai kesepakatan perdagangan yang telah lama tertunda, yang akan mengurangi tarif AS atas impor India menjadi 15-16% dari 50%.

Investor juga mencermati perkembangan perundingan perdagangan AS-Tiongkok karena para pejabat dari kedua negara akan bertemu minggu ini di Malaysia.

Trump mengatakan pada hari Senin bahwa ia berharap dapat mencapai kesepakatan perdagangan yang adil dengan Presiden China Xi Jinping, yang akan ditemuinya di Korea Selatan minggu depan. Namun, pada hari Selasa, Trump kembali menambah ketidakpastian atas pertemuan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu mungkin tidak akan terjadi.

Sementara itu, kekhawatiran pasokan kembali muncul di tengah berita bahwa pertemuan puncak antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah ditunda, dan di tengah kekhawatiran akan gangguan pasokan karena pemerintah Barat menekan pembeli Asia untuk mengurangi pembelian minyak Rusia.

Baca Juga: Harga Minyak Naik, Terdorong Meredanya Kekhawatiran Pasar Terkait Kelebihan Pasokan

Potensi penurunan persediaan minyak AS juga mendorong harga.

Stok minyak mentah, bensin, dan sulingan AS turun pekan lalu, menurut sumber pasar, mengutip data American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa.

Departemen Energi AS mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka berencana membeli 1 juta barel minyak mentah untuk Cadangan Minyak Strategis, karena berupaya memanfaatkan harga minyak yang relatif rendah untuk membantu mengisi kembali

Selanjutnya: Tunjangan Guru Honorer Tahun Depan Naik Rp 400.000

Menarik Dibaca: Simak Pelajaran Bisnis dari Greenhope yang Ubah Singkong Jadi Solusi Dunia




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×