kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.589.000   13.000   0,50%
  • USD/IDR 16.762   -16,00   -0,10%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Harga Minyak Naik, Pasar Pertimbangkan Risiko Pasokan Venezuela


Jumat, 26 Desember 2025 / 09:52 WIB
Harga Minyak Naik, Pasar Pertimbangkan Risiko Pasokan Venezuela
ILUSTRASI. Harga minyak naik pada Jumat (26/12/2025) setelah AS memerintahkan peningkatan tekanan ekonomi pada pengiriman minyak Venezuela./FLARING (REUTERS/Todd Korol)


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak naik pada Jumat (26/12/2025) setelah AS memerintahkan peningkatan tekanan ekonomi pada pengiriman minyak Venezuela dan melakukan serangan udara terhadap militan ISIS di barat laut Nigeria atas permintaan pemerintah Nigeria.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent naik 24 sen, atau 0,4%, menjadi US$ 62,48 per barel pada pukul 0114 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 23 sen, juga 0,4%, menjadi US$ 58,58.

Baik Venezuela maupun Nigeria adalah produsen minyak utama. Meskipun ladang minyak Nigeria sebagian besar terletak di selatan negara itu, serangan udara menambah risiko geopolitik.

Baca Juga: Kuota Ekspor BBM China untuk Gelombang Pertama 2026 Tetap Stabil

Gedung Putih telah memerintahkan pasukan militer AS untuk fokus pada karantina minyak Venezuela setidaknya selama dua bulan ke depan, menunjukkan bahwa Washington saat ini lebih tertarik menggunakan cara ekonomi daripada militer untuk menekan Caracas.

Namun, harga minyak berada di jalur penurunan tahunan paling tajam sejak 2020 karena investor mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi AS dan menilai risiko gangguan pasokan, termasuk di Venezuela.

Harga Brent dan WTI diperkirakan akan turun sekitar 16% dan 18% masing-masing tahun ini, penurunan paling tajam sejak pandemi Covid menghantam permintaan minyak, karena pasokan diperkirakan akan melebihi permintaan tahun depan.

Pengiriman minyak dari Kazakhstan melalui Pipa Kaspia diperkirakan akan turun sepertiga pada bulan Desember ke level terendah sejak Oktober 2024 setelah serangan drone Ukraina merusak fasilitas di terminal ekspor utama CPC, menurut dua sumber pasar pada hari Rabu.

Baca Juga: Gedung Putih Akan Mengungkap Detail Ruang Dansa Trump pada Sidang Komisi Januari 2026

Badan Informasi Energi AS dijadwalkan akan merilis data inventaris resmi pada hari Senin, lebih lambat dari biasanya karena liburan Natal. Data tersebut akan memberikan gambaran tentang permintaan di konsumen minyak terbesar di dunia.

Selanjutnya: DoubleZero (2Z) Naik Hampir 12% Menduduki Puncak Kripto Top Gainers

Menarik Dibaca: DoubleZero (2Z) Naik Hampir 12% Menduduki Puncak Kripto Top Gainers




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×