kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.200   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.909   -19,02   -0,27%
  • KOMPAS100 1.006   -2,21   -0,22%
  • LQ45 770   -2,92   -0,38%
  • ISSI 227   -0,06   -0,03%
  • IDX30 396   -2,67   -0,67%
  • IDXHIDIV20 458   -4,03   -0,87%
  • IDX80 113   -0,23   -0,20%
  • IDXV30 113   -0,94   -0,82%
  • IDXQ30 128   -1,00   -0,78%

Harga Minyak Turun Tipis di Pagi Ini (1/7), Terseret Ekspektasi Banjir Pasokan OPEC+


Selasa, 01 Juli 2025 / 08:05 WIB
Harga Minyak Turun Tipis di Pagi Ini (1/7), Terseret Ekspektasi Banjir Pasokan OPEC+
ILUSTRASI. Selasa (1/7), harga Brent turun 0,24% menjadi US$ 66,58 per barel dan WTI melemah 0,31% ke US$ 64,91 per barel.?


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Harga minyak turun tipis pada hari ini, terbebani oleh ekspektasi kenaikan produksi OPEC+ pada bulan Agustus dan kekhawatiran perlambatan ekonomi yang didorong oleh prospek tarif AS yang lebih tinggi.

Selasa (1/7) pukul 07.45 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman September 2025 turun 16 sen atau 0,24% menjadi US$ 66,58 per barel.

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Agustus 2025 melemah 20 sen atau 0,31% ke US$ 64,91 per barel.

"Pasar sekarang khawatir bahwa aliansi OPEC+ akan melanjutkan laju peningkatan produksi yang dipercepat," kata ahli strategi komoditas senior ANZ Daniel Hynes dalam sebuah catatan.

Empat sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters di minggu lalu bahwa kelompok tersebut berencana untuk meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari pada bulan Agustus, menyusul kenaikan serupa pada bulan Mei, Juni, dan Juli.

Baca Juga: Harga Minyak Melemah pada Senin (30/6), Ditopang Risiko Timur Tengah yang Mereda

Jika disetujui, hal ini akan membuat total peningkatan pasokan OPEC+ untuk tahun ini menjadi 1,78 juta barel per hari, setara dengan lebih dari 1,5% dari permintaan minyak global. OPEC dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, akan bertemu pada tanggal 6 Juli.

Ketidakpastian tentang tarif AS dan dampaknya terhadap pertumbuhan global juga membatasi harga minyak.

Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan bahwa negara-negara dapat diberitahu tentang tarif yang jauh lebih tinggi meskipun negosiasi dengan itikad baik menjelang batas waktu 9 Juli, ketika tarif dijadwalkan untuk kembali dari level sementara 10% ke tarif yang ditangguhkan Presiden Donald Trump sebesar 11% hingga 50% yang diumumkan pada 2 April.

Morgan Stanley memperkirakan, harga minyak berjangka Brent akan kembali ke sekitar US$ 60 pada awal tahun depan, dengan pasar yang dipasok dengan baik dan risiko geopolitik mereda setelah de-eskalasi Israel-Iran. 

Morgan Stanley juga memperkirakan kelebihan pasokan sebesar 1,3 juta barel per hari pada tahun 2026.

Perang 12 hari yang dimulai dengan Israel yang menargetkan fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni mendorong kenaikan harga minyak Brent. Harga minyak Brent melonjak di atas US$ 80 per barel setelah AS mengebom fasilitas nuklir Iran dan kemudian merosot ke $67 setelah Trump mengumumkan gencatan senjata Iran-Israel.

Selanjutnya: Bunga Deposito CIMB Niaga di Bulan Juli 2025

Menarik Dibaca: Bunga Deposito CIMB Niaga di Bulan Juli 2025




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×