Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga paladium melonjak sekitar 6% pada perdagangan awal pekan ini karena sanksi baru yang diterapkan sejumlah negara Barat terhadap Rusia. Ini meningkatkan kekhawatiran pasokan. Setali tiga uang, harga emas juga naik lebih dari 1% setelah Presiden Vladimir Putin menempatkan pencegah nuklir Rusia dalam siaga tinggi.
Senin (28/2) pukul 13.30 WIB, harga paladium melonjak 5,8% menjadi US$ 2.503,41 per ons troi, setelah mencapai level tertinggi sejak Juli 2021 di US$ 2.711,18 di minggu lalu, dan ditetapkan untuk kenaikan bulanan ketiga berturut-turut.
Amerika Serikat dan sekutunya pada hari Sabtu bergerak untuk memblokir akses bank-bank Rusia tertentu ke sistem pembayaran internasional SWIFT, yang menurut para pedagang dan analis dapat mengganggu ekspor semua komoditas Rusia dari minyak dan logam hingga biji-bijian.
"Ada kekhawatiran nyata di sini bahwa saluran pengiriman akan terganggu karena situasi Ukraina ini," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.
"Ini belum tentu lonjakan jangka pendek yang benar-benar membebani secara negatif tetapi lebih pada berapa lama ini akan berlangsung," lanjut dia.
Baca Juga: Tengah Siang, Harga Emas Spot Berada di US$ 1.910,56 Per Ons Troi
Nornickel Rusia merupakan pemasok paladium terbesar di dunia, yang digunakan oleh pembuat mobil untuk catalytic converter.
Di saat yang sama, harga emas spot naik 1,1% menjadi US$ 1.909,16 per ons troi, dan melonjak 6% sepanjang bulan ini, dalam kenaikan bulanan terbaik sejak Mei 2021.
Sementara, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2022 naik 1,1% menjadi US$ 1.909,00 per ons troi.
"Emas ditawar pada curahan yang semakin keras dari Moskow dan kekhawatiran bahwa campur tangan Rusia tidak akan terbatas pada Ukraina," kata Nicholas Frappell, Global General Manager ABC Bullion.
Emas sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan sebagai sarana untuk melestarikan kekayaan selama masa ketidakpastian keuangan dan politik.
Goldman Sachs memperkirakan kenaikan harga komoditas yang menjadi produsen utama Rusia dan mengangkat perkiraan minyak mentah Brent jangka pendek karena Barat meningkatkan sanksi politik dan ekonomi terhadap Moskow.
Harga perak spot naik 0,6% menjadi US$ 24,34 per ons troi dan platinum naik 0,5% menjadi US$ 1.059,26 per ons troi, dengan keduanya bersiap untuk kenaikan bulanan.
