kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Harga Pangan Dalam Negeri Mahal, Warga Turki Pilih Belanja di Yunani


Minggu, 09 November 2025 / 18:16 WIB
Harga Pangan Dalam Negeri Mahal, Warga Turki Pilih Belanja di Yunani
ILUSTRASI. Warga Turki kini pilih belanja di Yunani karena harga lebih murah. Presidential Press Office/Handout via REUTERS


Sumber: Bloomberg | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah warga Turkiye kini rajin bepergian ke Yunani. Tujuan bukan untuk jalan-jalan, melainkan untuk belanja kebutuhan sehari-hari.

Dengar saja cerita Cihan Citak. Manajer umum sebuah perusahaan makanan dan minuman di Turkiye ini hampir setiap bulan berangkat dari Istanbul ke Alexandroupolis, kota pesisir Yunani yang berjarak 40 kilometer dari perbatasan Turki.

Citak mengendarai mobilnya dan membawa paspor. Setelah berkendara empat jam, ia lantas berbelanja anggur, keju, dan bahan makanan lainnya.

Warga Turkiye kini lebih senang berbelanja di Yunani lantaran harga barang-barang di negara dewa-dewi tersebut jauh lebih murah ketimbang di Turkiye. “Minyak zaitun yang dijual seharga €10 per liter di Yunani, hanya bisa didapat dengan harga dua kali lipat di Turki,” kata Citak, seperti diberitakan Bloomberg, Minggu (9/11).

Baca Juga: Harga Pangan Naik Kamis (24/7): Beras Premium hingga Bawang Merah Makin Mahal

Beberapa warga Turkiye yang berbelanja di Yunani berbagi pengalaman mereka di media sosial seperti YouTube dan TikTok. Para vlogger tersebut menunjukkan label harga untuk berbagai produk dan toko. Video-video tersebut bahkan memperoleh ribuan view.

Belanja lintas batas ini telah menjadi rutinitas bagi banyak warga Turkiye. Melonjaknya harga pangan di Turki dan nilai tukar lira yang lebih kuat menjadikan Yunani alternatif belanja lebih murah untuk belanja sehari-hari.

Di supermarket Lidl di Alexandroupolis, banyak barang kebutuhan sehari-hari dijual jauh lebih murah daripada di CarrefourSA Turkiye. Daging sapi cincang, misalnya, harganya €9,36 per kilogram di Yunani dibandingkan dengan €12,10 di Turkiye.

Sosis sapi juga dijual hampir setengah harga dibanding harga di Turki. Keju Gouda dan cokelat Kinder harganya hampir sepertiga dari harga di Turkiye.

Baca Juga: Harga Pangan Dunia Naik ke Level Tertinggi Sejak Februari 2023

Perusahaan travel di Turkiye juga memanfaatkan tren ini. Operator pejalanan di kota-kota Turki bagian barat, seperti Istanbul, Canakkale, dan Bursa, menyelenggarakan tur bus satu hari ke Alexandroupolis, Yunani.

Cukup membayar sekitar €50, termasuk harga tiket ditambah biaya keluar, wisatawan Turki dapat pergi berbelanja di jaringan ritel yang ada di Yunani, seperti Lidl, Jumbo, atau Metro. “Orang-orang membeli segalanya, termasuk daging dan keju,” kata Seckin Igneli, mitra di agen perjalanan Atom Tur, yang berbasis di Istanbul.

Bus-bus Atom berangkat setiap Jumat sore dan tiba di Alexandroupolis pada pagi hari. Pelanggan menghabiskan tiga setengah jam di supermarket. Perjalanan dilanjutkan dengan tur kota dan waktu bebas. Menjelang sore, rombongan kembali ke Turki.

Muhammet Tamdeger, pemilik agen perjalanan Gezihane yang berbasis di Bursa, mengatakan, kliennya sering membawa pulang pasta, yogurt, atau sayuran. “Karena murah dan berkualitas baik,” kata Tamdeger.

Baca Juga: Harga Pangan Campur Aduk, Bapanas Pastikan Stok Beras Aman

Padahal, beberapa tahun yang lalu, orang-orang Yunani yang kembali ke negaranya dari Turki dengan tas penuh berisi bahan makanan, pakaian, dan barang-barang lainnya.

Saat itu, kebijakan moneter Turki yang tidak ortodoks, didorong oleh keyakinan Presiden Recep Tayyip Erdogan bahwa suku bunga rendah akan mengekang lonjakan inflasi, membuat lira tetap tertekan dan memberi euro daya beli yang lebih besar.

Tapi, sejak pertengahan 2023, setelah Erdogan menunjuk mantan ahli strategi obligasi Merrill Lynch Mehmet Simsek sebagai menteri keuangan, keseimbangan mulai bergeser. Nilai tukar riil efektif lira menguat, dan inflasi pangan turun menjadi 35% dari 54%.

Bagi konsumen, ini berarti harga naik lebih lambat. Tetapi tagihan bahan makanan riil terus membengkak. TurkStat mencatat, harga makanan dan minuman non-alkohol naik 144% sejak Simsek menjabat hingga Oktober.

Baca Juga: Lonjakan Harga Pangan Harus Diwaspadai Meski Inflasi Cenderung Rendah

Bank sentral Turki memprediksi inflasi akan ditutup di atas 30% tahun ini. Pada akhir 2026, inflasi diprediksi akan turun hingga hampir separuhnya.

Untuk saat ini, sejumlah warga Turkiye tetap memilih belanja di Yunani. Citak juga berencana untuk terus melakukan perjalanan melintasi perbatasan demi memanfaatkan nilai tukar lira dan menghindari inflasi harga di dalam negeri.

Tapi, seiring banyaknya orang lain yang berpikiran sama, perjalanan pulang jadi lebih melelahkan. "Saya baru ke sana beberapa hari yang lalu. Pemeriksaan paspor untuk perjalanan pulang memakan waktu berjam-jam karena antreannya sangat panjang," kisah Citak.

Selanjutnya: Penggunaan Biodiesel B50 Dinilai Tingkatkan Biaya dan Risiko Alat Tambang

Menarik Dibaca: Tanaman Herbal untuk Obat Sakit Perut, Redakan Nyeri dengan Pengobatan Rumahan!




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×