kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.708.000   17.000   1,01%
  • USD/IDR 16.335   0,00   0,00%
  • IDX 6.788   -6,83   -0,10%
  • KOMPAS100 1.009   -1,54   -0,15%
  • LQ45 781   -2,24   -0,29%
  • ISSI 211   0,76   0,36%
  • IDX30 405   -1,54   -0,38%
  • IDXHIDIV20 488   -3,62   -0,74%
  • IDX80 114   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 120   -0,76   -0,63%
  • IDXQ30 133   -0,78   -0,59%

Harga Rumah Baru di China Stagnan di Januari, Sektor Properti Masih Tertekan


Rabu, 19 Februari 2025 / 10:13 WIB
Harga Rumah Baru di China Stagnan di Januari, Sektor Properti Masih Tertekan
ILUSTRASI. Harga rumah baru di China stagnan pada Januari, menunjukkan sektor properti yang masih kesulitan pulih meskipun ada berbagai upaya pemerintah untuk menstabilkan pasar. REUTERS/Tingshu Wang 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga rumah baru di China stagnan pada Januari, menunjukkan sektor properti yang masih kesulitan pulih meskipun ada berbagai upaya pemerintah untuk menstabilkan pasar.

Menurut perhitungan Reuters berdasarkan data Biro Statistik Nasional China, harga rumah baru tidak berubah untuk bulan kedua berturut-turut.

Baca Juga: Pasar Asia Bersiap Sambut Keputusan Suku Bunga dan Harga Rumah China Hari Ini (19/2)

Secara tahunan, harga turun 5,0%, sedikit lebih baik dibandingkan penurunan 5,3% pada bulan sebelumnya.

Data resmi juga menunjukkan total rumah baru yang belum terjual mencapai 390,88 juta meter persegi pada 2024, naik 16,2% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, jumlah proyek konstruksi baru berdasarkan luas lantai turun 23,0% sepanjang tahun lalu.

Dalam laporan terbarunya, Moody’s Ratings menilai bahwa pemulihan sektor properti secara berkelanjutan masih belum pasti.

"Kami memperkirakan pemulihan yang lebih stabil dalam penjualan properti jika terdapat ekspektasi pendapatan yang positif, harga rumah yang stabil atau meningkat, serta tingkat persediaan yang lebih rendah untuk menunjukkan pengelolaan pasokan yang disiplin," kata Moody’s.

Sejak paruh kedua 2023, pemerintah China semakin gencar memberikan stimulus untuk menghidupkan kembali sektor properti yang mulai merosot sejak 2021.

Baca Juga: Relokasi Perusahaan Manufaktur China Menjadi Peluang Emas bagi Indonesia

Krisis ini dipicu oleh kebijakan pemerintah untuk menekan utang pengembang properti, yang menyebabkan banyak perusahaan gagal membayar kewajiban dan menyelesaikan proyek perumahan yang telah terjual sebelumnya.

Akibatnya, penjualan rumah anjlok dan kepercayaan pasar melemah.

Dalam laporan kebijakan moneter terbaru bank sentral China pekan lalu, sektor properti dimasukkan ke dalam daftar area utama yang akan mendapatkan dukungan kredit lebih lanjut.

Selanjutnya: Puncak Demo Indonesia Gelap akan Digelar saat Pelantikan Kepala Daerah di Istana

Menarik Dibaca: XL Axiata menghadirkan paket Umroh Plus Mulai Dari Rp 250.000



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×