kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Tiket Pesawat ke China Meroket 1.000% sejak Pra-pandemi, Mengapa?


Rabu, 19 Oktober 2022 / 07:48 WIB
Harga Tiket Pesawat ke China Meroket 1.000% sejak Pra-pandemi, Mengapa?


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Menurut sebuah laporan baru, Wisatawan yang tertarik mengunjungi China mungkin harus menghabiskan ribuan dolar untuk tiket pesawat kelas ekonomi.

Melansir Next Shark yang mengutip Wall Street Journal, beberapa penerbangan ke negara itu dari Amerika sekarang dihargai sekitar 10 kali lebih mahal daripada sebelum COVID-19.

Misalnya, tiket ekonomi sekali jalan dari San Francisco ke Shanghai – yang mencakup transit di Korea Selatan – dibanderol US$ 4.000 atau lebih. Ini tidak memperhitungkan beberapa ratus dolar yang harus dibayar para pelancong untuk menjalani karantina wajib di sebuah hotel.

Sementara itu, pada tahun 2019, tiket ekonomi sekali jalan untuk perjalanan yang sama dijual dengan harga sekitar US$ 400.

“Saya tidak dapat membayangkan melakukan perjalanan ini dengan keluarga saya, dengan anak-anak saya,” jelas James Zimmerman, seorang pengacara di Beijing kepada Wall Street Journal. 

Pelancong kelas bisnis dilaporkan membayar US$ 12.000 untuk terbang dari San Francisco ke Shanghai dengan singgah di Seoul.

Baca Juga: Geliat Bisnis Pariwisata, Banyak Pelancong Melepas Penat Usai Pandemi

Laporan baru-baru ini, yang mengutip data dari perusahaan jasa perjalanan Internova Travel Group, juga menyatakan bahwa tiket kelas ekonomi ke China dari Bandara Internasional O'Hare Chicago bisa sekitar enam kali lebih mahal daripada sebelumnya pada 2019. 

Sementara itu, tiket pulang-pergi antara China dan tempat-tempat seperti Jerman dilaporkan dapat menelan biaya sekitar US$ 2.900 atau sekitar US$ 2.500 lebih tinggi daripada sebelum COVID 19.

Mengapa harga tiket pesawat ke China melonjak?

Melansir WioNews, sejak China terus memberlakukan kebijakan nol-COVID, ketersediaan penerbangan ke dan dari negara Asia Timur tetap rendah.

Kasus virus corona di beberapa bagian China meningkat. Alhasil, pemerintah setempat  terpaksa memberlakukan kembali penguncian. China telah memberlakukan pembatasan Covid yang ketat untuk mengekang penyebaran virus mematikan sebagai bagian dari kebijakan nol-Covid.

Baca Juga: Target Kunjungan Wisman 2022 Hingga 2,5 Juta Optimistis Tercapai

Namun, Beijing perlahan membuka perbatasannya untuk meningkatkan ekonomi. Akan tetapi, tampaknya ada hambatan lain. Biaya perjalanan internasional ke negara itu ternyata menelan biaya ribuan dolar.

Maskapai menaikkan harga mereka secara umum untuk perjalanan internasional karena biaya bahan bakar dan tenaga kerja. Alasan lain di balik lonjakan tersebut adalah meningkatnya permintaan untuk perjalanan global setelah sebagian besar negara mencabut pembatasan Covid.




TERBARU

[X]
×