Sumber: History | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NAGASAKI. Tanggal 9 Agustus 1945, bom atom menghunjam Kota Nagasaki, Jepang. Ini adalah bom atom kedua yang tentara Amerika Serikat (AS) jatuhkan di negeri matahari terbit, dan akhirnya berhasil membuat Jepang menyerah di Perang Dunia II.
Tiga hari sebelumnya, 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima lebih dulu jadi sasaran bom atom AS. Tapi, serangan tersebut belum mampu membuat Jepang menyerah.
Kehancuran yang terjadi di Hiroshima tidak cukup meyakinkan Dewan Perang Jepang untuk menerima hasil Konferensi Potsdam yang meminta Jepang menyerah tanpa syarat.
Melansir History.com, AS awalnya berencana menjatuhkan bom atom kedua, yang mereka juluki Fat Man, pada 11 Agustus 1945 jika Jepang terus menolak hasil konferensi.
Malang bagi Jepang, cuaca buruk yang terjadi beberapa hari sebelum rencana membuat AS terpaksa menjatuhkan bom lebih cepat, pada 9 Agustus 1945.
Baca Juga: Pekan ini dalam sejarah: Berakhirnya Konferensi Potsdam yang memicu perang dingin
Pukul 01:56 dini hari, pesawat bomber jenis B-29 berjulukan Bockscar lepas landas dari Pulau Tinian di bawah komando Mayor Charles W. Sweeney. Tiga bom rakitan AS angkut ke Tinian dengan label F-31, F-32, dan F-33.
Pada 8 Agustus, AS melakukan gladi bersih di lepas pantai Tinian di bawah komando Sweeney. AS menggunakan bom F-33 buat uji coba, sedangkan F-31 untuk misi 9 Agustus di Nagasaki.
Nagasaki menjadi target pengeboman karena menjadi pusat industri pembuatan kapal yang besar di Jepang. Hancurnya pusat produksi ini dinilai akan mampu melumpuhkan Jepang secara keseluruhan.
Tepat pukul 11:02 waktu Jepang, bom tersebut AS jatuhkan dari ketinggian 1.650 kaki di atas Nagasaki. Ledakan dari Fat Man melepaskan kekuatan setara dengan 22.000 ton TNT.
Jumlah korban tewas akibat bom ini diperkirakan mencapai 60.000 sampai 80.000 orang. Sampai saat ini, jumlah pasti dari korban tewas belum terungkap karena banyak catatan kependudukan yang ikut lenyap.
Pasca ledakan
Baca Juga: Hubungan Jepang dan Korea Selatan memburuk gara-gara masa lalu