Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Harga minyak Ural, sumber kehidupan ekonomi Rusia, rata-rata US$ 76,09 per barel pada tahun 2022, naik dari US$ 69 pada tahun 2021. Harga pupuk juga tinggi tahun lalu.
Andrei Melnichenko, yang memperoleh banyak uang dari bisnis pupuk, tercatat sebagai orang terkaya Rusia menurut Forbes dengan perkiraan kekayaan sebesar US$25,2 miliar, lebih dari dua kali lipat perkiraan kekayaannya tahun lalu. Melnichenko tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentarnya mengenai peringkat Forbes tersebut.
Vladimir Potanin, presiden dan pemegang saham terbesar Nornickel, produsen paladium dan nikel olahan terbesar di dunia, menduduki peringkat kedua orang terkaya di Rusia dengan kekayaan US$23,7 miliar. Potanin tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentarnya mengenai peringkat Forbes tersebut.
Baca Juga: Dewi Kam, Wanita Paling Tajir di Indonesia Masuk dalam Daftar 10 Orang Terkaya RI
Vladimir Lisin, yang mengendalikan perusahaan pembuat baja NLMK dan menempati peringkat orang terkaya Rusia tahun lalu, berada di urutan ketiga dalam daftar Forbes Rusia dengan kekayaan sebesar US$22,1 miliar. Lisin juga tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentarnya tentang peringkat Forbes tersebut.
Banyak miliarder Rusia menganggap sanksi dari Barat sebagai alat yang kikuk dan bahkan rasis.
Sejumlah kecil taipan yang dikenal sebagai oligarki, membangun kekayaan mereka setelah runtuhnya Uni Soviet, berhasil membujuk Kremlin di bawah Presiden Boris Yeltsin untuk memberikan kendali atas beberapa perusahaan minyak dan logam terbesar di dunia.
Kesepakatan privatisasi seringkali membawa para taipan ke liga orang-orang super kaya dunia, namun hal ini membuat mereka tidak disukai oleh jutaan orang Rusia yang miskin.
Namun, di bawah kepemimpinan Putin, beberapa oligarki asli, seperti Mikhail Khodorkovsky dan Boris Berezovsky, kehilangan aset mereka, yang kemudian berakhir di bawah pengaruh perusahaan negara yang sering dijalankan oleh mantan mata-mata.
Di antara nama-nama baru miliarder Rusia dalam daftar Forbes adalah mereka yang memperoleh kekayaan dari bisnis makanan ringan, supermarket, bahan kimia, bangunan, dan obat-obatan