Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Mampu membesarkan Dropbox hingga memiliki valuasi saham miliaran dollar Amerika Serikat (AS) bukan perkara mudah bagi Drew Houston. Namun dedikasi yang kuat dalam usaha yang dia rintis membuat Houston haus akan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun usaha. Cara-cara menjadi pemimpin yang baik hingga cara pemasaran yang efektif semua dia pelajari lewat buku. Salah satu inspirasinya adalah Andy Grove, ikon pengusaha Silicon Valley.
Drew Houston merupakan sosok yang bersedia mempelajari apapun yang dia perlukan untuk bisa meraih sukses. Dalam membangun Dropbox, banyak elemen bisnis yang perlu dia perhatikan. Salah satunya adalah pemasaran.
Menurut Houston, tidak ada cara untuk mengetahui semua yang Anda perlukan dari awal. Jadi dirinya harus mendapatkan sebanyak mungkin pengetahuan yang bisa didapat secepat mungkin dan merencanakan ke depan untuk mempelajari apa yang perlu dipelajari dalam berbulan-bulan ke depan.
"Anda harus mengadopsi pola pikir yang mengatakan, dalam tiga bulan, saya harus tahu semua hal ini, dan kemudian dalam enam bulan akan ada satu set hal lain yang perlu diketahui. Alat-alat akan berubah, pengetahuan akan berubah, kekhawatiran akan berubah," ujarnya.
Sebagai seorang pendiri perusahaan, ini berlaku untuk Houston dan karyawannya. Ini bisa menjadi keuntungan besar dalam hal merekrut bakat terbaik juga. Dropbox memiliki proyek infrastruktur yang sangat besar di mana kami menghabiskan jutaan dollar AS. Namun, Houston berani memberi tantangan kepada karyawannya untuk melakukan sesuatu di luar ekspektasi karyawannya sendiri.
Houston banyak menggunakan buku sebagai salah satu sumber inspirasi dalam memimpin. Sebagai seseorang yang rajin membaca buku, Houston menggunakan buku sebagai inspirasi dalam memimpin perusahaan. Salan satu buku acuan Houston adalah CEO Intel dan salah satu ikon pengusaha Silicon Valley karya Andy Grove.
Dalam buku Andy Grove ini, Houston banyak belajar mengenai manajemen dan memberikan motivasi bagi tim. Buku kedua yang menjadi sumber inspirasi Hosuton adalah juga dari Andy Grove dengan judul bagaimana cara mengeksploitasi kriris yang bisa menjadi tantangan ke perusahaan.
Dalam buku ini Houston belajar bagaimana pemimpin merespon sebuah perubahan. Dengan ini pendiri Dropbox juga belajar bagaimana sebaiknya merespon sebuah risiko menjadi peluang dan strategi.
Buku ketiga yang menjadi inspirasi Houston adalah bagaimana strategi sesungguhnya bekerja karya AG Lafley dan Roger Martin. Selain itu Houston juga banyak belajar mengenai bagaimana memimpin perusahaan dengan skala besar.
Dari buku ini, Houston juga banyak belajar mengenai proses perencanaan strategis. Buku ketiga yang menjadi inspirasi Hoshton adalah filosifi kepemimpinan oleh Bill Walsh, Steve Jamison dan Craig Walsh.
Dalam buku ini Houston banyak belajar mengenai bagaimana proses menjadi pemimpin. Proses naik turunnya menghadapi masalah dalam memimpin menjadi salah satu hal yang banyak dipelajari Houston dalam buku ini.
Selain itu, Houston juga bilang ada dua hal yang penting untuk diperhatikan terkait pengembangan bisnis yaitu produk yang bagus dan orientasi ke nasabah. Dengan strategi ini ditambah lagi dengan fokus pengembangan produk, Dropbox saat ini bisa berkembang menjadi perusahaan besar berskala global dengan kehadiran kantor di 12 negara.
Saat ini, Houston bisa sedikit bangga. Diumurnya yang masih relatif muda yakni 35 tahun, dia sudah bisa mengembangkan Dropbox hingga mampu mencetak valuasi perusahaan lebih dari US$ 12 miliar dengan jumlah pengguna sebanyak 500 juta.
Dari pengguna ini, sebanyak 11 juta merupakan subscriber berbayar. Ke depan Dropbox akan mengembangkan beberapa fitur penyimpanan korporasi untuk semakin memanjakan pengguna.
(Selesai)
