Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pasukan Hezbollah kembali meluncurkan serangan roket dan artileri terhadap Israel pada hari Jumat (2/8).
Mengakhiri masa tenang di sepanjang perbatasan setelah Israel membunuh komandan militer kelompok Lebanon tersebut di Beirut.
Hezbollah mengatakan, telah menembakkan rudal permukaan-ke-udara ke pesawat tempur Israel yang terbang di wilayah udara Lebanon pada malam hari dan memaksanya untuk berbalik arah.
Baca Juga: Serangan Israel ke Beirut Tewaskan Penasihat Senior Sekjen Hezbollah
Pasukannya juga melakukan dua serangan artileri dan dua serangan roket ke posisi militer di Israel utara.
Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan telah berhasil mencegat target udara yang datang dari Lebanon ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Serangan udara dan artileri Israel menghantam beberapa desa di Lebanon selatan pada hari Jumat (2/8), menurut media pemerintah Lebanon, sehari setelah serangan Israel menewaskan setidaknya lima pekerja migran Suriah di Lebanon selatan, menurut petugas medis.
Militer Israel juga mengatakan, telah menghantam dua pejuang Hezbollah di Lebanon selatan.
Baca Juga: KBRI Beirut Minta WNI di Lebanon Waspada Saat Israel dan Hizbullah Memanas
Pemimpin Hezbollah Sayyed Hassan Nasrallah dalam pidatonya pada hari Kamis (31/7) mengatakan bahwa dia telah memerintahkan ketenangan di sepanjang perbatasan.
Setelah serangan udara Israel di Beirut pada hari Selasa yang menewaskan komandan militer Fuad Shukr sebagai bentuk penghormatan kepada para korban dan untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya.
Serangan di benteng Hezbollah di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut, juga menewaskan seorang penasihat militer Iran dan lima warga sipil.
Nasrallah mengatakan bahwa Hezbollah akan membalas, tetapi perlu mempelajari apa yang harus dilakukan, dan akan melanjutkan operasi militernya yang biasa terhadap Israel.
Baca Juga: Pesan Amerika ke Israel: Jangan Bom Beirut
Hezbollah dan militer Israel telah saling serang selama hampir 10 bulan sejalan dengan perang di Gaza, dengan pertukaran tembakan yang sebagian besar terbatas di daerah perbatasan.
Namun, serangan sejak pekan lalu telah mengancam untuk mengubah konflik menjadi perang regional skala penuh.
Israel dan AS menuduh Hezbollah membunuh 12 pemuda dalam serangan roket pada 27 Juli di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, sebuah klaim yang dibantah oleh Hezbollah.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, yang dikenal sebagai UNIFIL, mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa mereka tidak menyelidiki insiden tersebut karena Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel berada di luar wilayah operasinya.