kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.782   14,00   0,09%
  • IDX 7.495   15,66   0,21%
  • KOMPAS100 1.160   5,20   0,45%
  • LQ45 920   6,64   0,73%
  • ISSI 226   -0,42   -0,18%
  • IDX30 475   4,07   0,87%
  • IDXHIDIV20 573   5,09   0,90%
  • IDX80 133   0,84   0,63%
  • IDXV30 140   1,19   0,85%
  • IDXQ30 158   1,00   0,64%

Serangan Israel ke Beirut Tewaskan Penasihat Senior Sekjen Hezbollah


Rabu, 31 Juli 2024 / 13:00 WIB
Serangan Israel ke Beirut Tewaskan Penasihat Senior Sekjen Hezbollah
ILUSTRASI. Israel melancarkan serangan di Beirut yang menargetkan seorang komandan Hezbollah yang dianggap bertanggung jawab atas serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan. REUTERS/Violeta Santos Moura


Sumber: Business Insider | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada hari Selasa, Israel melancarkan serangan di Beirut yang menargetkan seorang komandan Hezbollah yang dianggap bertanggung jawab atas serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan yang dikendalikan oleh Israel pada akhir pekan lalu.

Serangan ini mengakibatkan tewasnya Fuad Shukr, seorang penasihat senior untuk sekretaris jenderal Hezbollah, Hasan Nasrallah, yang telah lama menjadi buronan dengan hadiah US$5 juta dari pemerintah Amerika Serikat.

Latar Belakang Konflik

Hezbollah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon, telah lama menjadi musuh bebuyutan Israel. Sejak pendiriannya, Hezbollah telah terlibat dalam berbagai konfrontasi dengan Israel, termasuk perang besar pada tahun 2006.

Konflik ini sering kali bereskalasi menjadi pertukaran tembakan lintas batas yang intens, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan atas insiden yang memicu kekerasan.

Baca Juga: Pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh Tewas Sehari Setelah Hadiri Pelantikan Presiden Iran

Fuad Shukr adalah sosok yang sangat penting dalam struktur militer Hezbollah. Menurut Departemen Luar Negeri AS, Shukr adalah anggota Dewan Jihad Hezbollah, badan militer tertinggi kelompok tersebut.

Selain itu, ia juga dikenal memiliki peran sentral dalam pengeboman barak Korps Marinir AS di Beirut pada tahun 1983 yang menewaskan lebih dari 240 anggota militer Amerika.

Serangan Israel di Beirut dilaksanakan menggunakan pesawat tempur dan menargetkan sebuah bangunan bertingkat di ibu kota Lebanon. Video dan gambar dari lokasi kejadian menunjukkan kerusakan yang luas, dengan puing-puing berserakan di jalanan dan asap membubung tinggi di atas kota. Dilaporkan terdapat puluhan korban jiwa akibat serangan ini.

Reaksi Internasional

Amerika Serikat, melalui juru bicara Gedung Putih John Kirby, menyatakan bahwa Israel memiliki hak untuk merespons serangan roket yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja di Majdal Shams. Namun, Kirby juga menekankan pentingnya menghindari eskalasi konflik menjadi perang yang lebih luas.

Serangan ini menandai kedua kalinya IDF menargetkan Beirut sejak eskalasi terbaru pada tanggal 7 Oktober. Dengan latar belakang pertukaran tembakan yang sudah rutin antara Israel dan Hezbollah, serangan ini menimbulkan pertanyaan tentang potensi eskalasi lebih lanjut.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan bahwa Hezbollah telah melewati garis merah dengan serangan mereka di Majdal Shams, dan Israel akan memberikan respons yang keras.

Baca Juga: Profil Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Moderat dan Tangguh

Ketegangan antara Israel dan Hezbollah tidak hanya berdampak pada kedua belah pihak, tetapi juga memiliki implikasi luas bagi stabilitas regional. Serangan di Beirut ini bisa memperburuk situasi di Lebanon yang sudah rentan, dengan risiko meningkatnya kekerasan dan ketidakstabilan politik.

Hezbollah tidak hanya merupakan kekuatan militer yang signifikan di Lebanon, tetapi juga memiliki pengaruh politik yang besar. Dengan dukungan dari Iran, Hezbollah telah membangun kekuatan yang kuat baik di dalam negeri maupun di wilayah sekitarnya.

Dukungan finansial dan militer dari Iran memungkinkan Hezbollah untuk terus beroperasi dan menantang kekuatan Israel di wilayah tersebut.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×