Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - ROMA. Penasihat Menteri Kesehatan Italia menyerukan pembatasan sosial yang lebih ketat untuk mengekang penyebaran virus corona baru guna menghindari "tragedi nasional".
Biro Statistik Nasional Italia (ISTAT) mengatakan, angka kematian tahun ini di negeri piza akan menjadi yang tertinggi sejak Perang Dunia Kedua.
"Kita berada dalam situasi perang, orang-orang tidak menyadarinya," kata kata Walter Ricciardi, profesor kesehatan masyarakat yang juga Penasihat Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza.
"Tetapi, terakhir kali negara kita mengalami kematian sebanyak ini, saat bom dijatuhkan di kota-kota kita selama perang," ujarnya kepada stasiun televisi LA7, Selasa (15/12), seperti dilansir Reuters.
Baca Juga: WHO peringatkan kebangkitan virus corona di Eropa awal tahun depan
Ricciardi mengatakan, Pemerintah Italia, yang sedang mempertimbangkan pengetatan pembatasan sosial selama liburan Natal dan Tahun Baru, harus mengunci kota-kota utama sepenuhnya.
Dalam wawancara dengan harian La Stampa pada Rabu (16/12), Ricciardi mengatakan, Roma "selalu terlambat" dalam menanggapi gelombang kedua virus corona pada musim gugur.
Kematian akan melebihi angka 700.000
Italia melaporkan 846 kematian akibat virus corona pada Selasa (15/12), menjadikan total jumlah orang meninggal karena Covid-19 menjadi 65.857, tertinggi kelima di dunia.
Seperti di banyak negara lain, jumlah itu secara luas dianggap remeh karena banyak orang yang meninggal akibat virus corona selama gelombang pertama tidak pernah menjalani tes virus.
Baca Juga: WHO catat 4,3 juta kasus virus corona sepekan terakhir, rekor tertinggi mingguan
