Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Firma riset investasi asal Amerika Serikat, Hindenburg Research, yang dikenal luas karena aktivitas short-selling dan laporan kontroversialnya, resmi dibubarkan. Pengumuman ini disampaikan oleh pendiri firma, Nate Anderson, pada 15 Januari 2025.
Dalam pernyataannya, Anderson menyatakan bahwa keputusan ini telah direncanakan sejak akhir tahun lalu.
"Seperti yang telah saya sampaikan kepada keluarga, teman, dan tim kami, saya telah memutuskan untuk membubarkan Hindenburg Research," ujarnya seperti dilansir dari The Economic Times News, Jumat (16/1/2025).
Penutupan ini dilakukan setelah firma menyelesaikan proyek investigasi terakhirnya yang berkaitan dengan skema Ponzi.
Baca Juga: Saham Adani Group Kehilangan US$ 9 Miliar Setelah Tuduhan Terbaru Hindenburg
Hindenburg Research mencatat perhatian besar sepanjang 2023 karena laporan-laporannya yang menargetkan konglomerat India, Gautam Adani, dan Adani Group.
Tuduhan yang dilayangkan Hindenburg menyebabkan kerugian besar pada nilai pasar Adani Group, meskipun sebagian kerugian tersebut berhasil dipulihkan.
Adani Group terus membantah semua tuduhan yang dibuat oleh Hindenburg. Namun, laporan-laporan tersebut tetap meninggalkan dampak besar bagi grup tersebut di pasar keuangan global.
Penutupan di Tengah Isu Politik
Pengumuman Anderson datang di tengah perhatian politik, hanya beberapa hari setelah seorang anggota Kongres Partai Republik meminta Departemen Kehakiman AS untuk mempertahankan dokumen terkait investigasi terhadap Adani Group.
Anderson menegaskan bahwa tidak ada satu alasan tunggal di balik penutupan Hindenburg. Ia menyatakan bahwa keputusan ini bukan karena ancaman, masalah kesehatan, atau masalah pribadi lainnya. Dalam refleksinya, ia mengungkapkan bahwa karier yang sukses sering kali membutuhkan pengorbanan besar.
Baca Juga: Kehilangan Lebih Rp 2.052 Triliun, Kerajaan Bisnis Adani Group Berdarah-darah
"Intensitas dan fokus saya dalam pekerjaan telah mengorbankan banyak hal di dunia ini, termasuk orang-orang yang saya sayangi," ujar Anderson.
Dalam wawancara dengan The Wall Street Journal, Anderson mengungkapkan rencana untuk fokus pada kehidupan pribadi.
Ia berencana menekuni hobi, bepergian, dan menghabiskan waktu bersama keluarganya. Anderson juga menyebutkan bahwa ia akan beralih ke investasi dalam dana indeks yang lebih stabil.
Ia turut menyampaikan dukungan bagi mantan anggota tim Hindenburg dalam melanjutkan karier mereka, baik dengan membangun perusahaan riset baru maupun menjajaki peluang lain.
Baca Juga: Kekayaannya Sempat Menyusut Drastis, Konglomerat Gautam Adani Jadi Terkaya di Asia
"Mereka adalah individu yang cemerlang, fokus, dan mudah diajak bekerja sama," katanya.
Dengan penutupan Hindenburg Research, Anderson menutup bab penting dalam dunia riset investasi, meninggalkan jejak signifikan di pasar keuangan global.