kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjadi taipan dunia berkat hobi panjat tebing (1)


Rabu, 24 Mei 2017 / 16:29 WIB
Menjadi taipan dunia berkat hobi panjat tebing (1)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Hobi memanjat tebing memberikan energi penuh bagi Yvon Chouinard dalam mengarungi bisnis perlengkapan dan peralatan kegiatan olahraga outdoor. Berawal dari hobi, Chouinard mendirikan perusahaan yang memproduksi paku tebing.

Berbekal pengalaman panjang sebagai pemanjat, paku tebing produksinya laris manis. Di puncak kesuksesan, Chouinard tersandung skandal kecelakaan dan peralihan saham, sehingga akhirnya dia mendirikan Patagonia.

Menggeluti hobi sekaligus membangun bisnis merupakan mimpi seluruh orang. Apalagi, jika hobi yang disenangi menjadi mesin pencetak kekayaan berlimpah.

Hal ini terjadi pada Yvon Chouinard. Pada masa mudanya, pria berumur 78 tahun ini gemar berpetualang di alam terbuka. Berawal dari hobi, Chouinard terinspirasi untuk mendulang untung.

Dia kemudian mendirikan Patagonia. Perusahaan ini fokus menjual perlengkapan outdoor, termasuk baju. Berbekal pengalaman panjang sebagai pendaki ulung, perlahan tapi pasti Chouinard membangun bisnis.

Berkat ketekunannya, Patagonia berhasil menjadi salah satu perusahaan perlengkapan outdoor tersohor di Amerika Serikat (AS). Penjualan Patagonia yang terus menanjak inilah yang menjadi sumber harta Chouinard yang tercatat sebesar US$ 1 miliar per Mei 2017.

Ide awal Chouinard mengembangkan bisnis perlengkapan outdoor muncul ketika pria asal California Selatan ini mencoba membuat perlengkapan kemah sendiri pada 1957. Saat itu, Chouinard merasa kesulitan mencari peralatan kemping yang ramah lingkungan.

Kesulitan sama dirasakan Chouinard saat mencari perlengkapan di hobi lain semisal surfing, kayak, dan memancing. Menyadari berbagai kesulitan tersebut, akhirnya Chouinard mendirikan perusahaan peralatan outdoor dengan nama Chouinard Equipment pada 1970.

Sejatinya, aksi Chouinard membangun bisnis terbilang nekat. Pasalnya, Chouinard tak memiliki uang banyak dan berasal dari  keluarga yang sederhana.

Ayah Chouinard merupakan mekanik dan tukang ledeng keturunan Prancis Kanada. Di masa awal berbisnis, ambisi Chouinard sederhana, yakni menjual peralatan yang bisa membiayai hobinya berpetualang. ke alam bebas.

Mengutip fashion-planet.com, keberhasilan Chouinard memproduksi paku tebing berkualitas menjadi salah satu kunci sukses bisnisnya. Paku tebing pabrikan Chouinard awalnya digunakan oleh para sesama pendaki tebing Yosemite, California.

Kesuksesan berjualan paku tebing akhirnya menumbuhkan rasa percaya diri Chouinard. Hingga akhirnya Chouinard memperluas jenis produk.

Namun, bisnisnya tak melulu berjalan mulus. Chouinard pernah terganjal masalah. Yaitu, sejumlah pendaki dilaporkan mengalami kecelakaan karena paku tebing yang diproduksi Chouinard.

Padahal, saat itu penjualan paku tebing menyumbang 70% dari total pendapatan perusahaan. Tidak langsung menyerah, skandal kecelakaan itu justru mendorong Chouinard mengembangkan paku tebing dengan bahan yang lebih aman, yaitu berbahan campuran aluminium dengan nama Hexentrics.

Bahan baru yang digunakan ini kemudian membuat bisnis Chouinard kembali berputar. Dari 1970 sampai 1989, tercatat sudah banyak peralatan alam bebas yang diproduksi oleh Chouinard.

Hingga akhirnya datang cobaan bisnis kedua yaitu pada 1989 silam. Mengutip fashion-planet.com, mitra bisnisnya menuntut kepimilikan saham terhadap perusahaan. Tuntutan hukum ini dikabulkan dan perusahaan berganti kepemilikan kepada sang mitra bisnis, yaitu Tom Frost. Perusahaan pun berganti nama menjadi Black Diamond Equipment Ltd.

Forbes mencatat, Chouinard tidak tinggal diam ketika bisnisnya harus diambil alih tangan orang lain. Setelah itu, ia memulai bisnis baru. Kali ini Chouinard fokus menjual pakaian untuk para pemanjat dan penyuka olahraga alam di bawah payung perusahaan bernama Patagonia.               

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×