kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Hong Kong Lumpuh Jelang Super Topan Ragasa, Badai Terkuat Dunia 2025


Selasa, 23 September 2025 / 15:42 WIB
Hong Kong Lumpuh Jelang Super Topan Ragasa, Badai Terkuat Dunia 2025
ILUSTRASI. Warga membeli kebutuhan pokok di supermarket untuk bersiap menghadapi Topan Ragasa yang mendekat, di Hong Kong, China, Senin (22/9/2025). Hong Kong sedang bersiap menghadapi Topan Ragasa, badai dahsyat yang diperkirakan akan membawa angin berkecepatan hingga 220 km/jam. REUTERS/Tyrone Siu 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

​KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Aktivitas di Hong Kong terhenti pada Selasa (23/9/2025) setelah pemerintah setempat mengeluarkan peringatan menghadapi Super Topan Ragasa, siklon tropis terkuat di dunia sepanjang 2025.

Otoritas menyerukan warga tetap berada di rumah, sementara sebagian besar penerbangan penumpang ditangguhkan hingga Kamis.

Kepanikan melanda warga yang berbondong-bondong memenuhi supermarket untuk memborong kebutuhan pokok.

Baca Juga: Hong Kong Dilanda Panic Buying Jelang Kedatangan Super Topan Ragasa

Banyak rak kosong akibat lonjakan permintaan. Penduduk juga menempelkan pita di jendela rumah dan gedung usaha guna meminimalisasi dampak pecahan kaca.

Hong Kong Observatory menyebut Ragasa membawa angin kencang hingga 220 km/jam dan menjadi ancaman serius bagi wilayah pesisir Guangdong, provinsi tetangga yang berbatasan dengan pusat finansial Asia tersebut.

Topan diperkirakan mendarat di pesisir Guangdong pada Rabu siang hingga malam.

Pemerintah Guangdong telah mengevakuasi lebih dari 370.000 warga. Di Hong Kong, sinyal peringatan badai nomor 8, peringatan ketiga tertinggi dikeluarkan pukul 14.20 waktu setempat.

Baca Juga: Hong Kong Siaga Topan Super Ragasa, Sekolah dan Bisnis Tutup

Langkah ini memicu penutupan bisnis dan layanan transportasi, serta mengganggu lebih dari 700 penerbangan termasuk di Makau dan Taiwan.

Observatorium memperingatkan potensi gelombang badai besar, serupa dengan Topan Hato (2017) dan Mangkhut (2018) yang menimbulkan kerugian miliaran dolar AS.

Ketinggian air laut di pesisir Hong Kong diperkirakan naik sekitar dua meter, bahkan mencapai empat hingga lima meter di beberapa titik.

Di daratan China, 11 kota di Guangdong termasuk Shenzhen dan Zhuhai sudah menutup sekolah, transportasi, dan sebagian besar aktivitas kerja.

Otoritas menyiapkan ratusan tempat pengungsian, serta menebang cabang-cabang pohon di jalan utama untuk mengantisipasi terjangan angin.

Sementara itu, Makau memutuskan menutup seluruh kasino mulai pukul 17.00 waktu setempat saat sinyal badai ditingkatkan.

Baca Juga: Bersiap Hadapi Angin Topan Super Ragasa, Bandara Hong Kong Akan Ditutup Selama 36 Jam

Taiwan mencatat curah hujan hampir 60 cm di wilayah pegunungan timur dengan 25 orang terluka dan 273 penerbangan dibatalkan dalam dua hari terakhir.

Pada puncak kekuatannya Senin lalu, Ragasa mencatat kecepatan angin berkelanjutan 260 km/jam, menjadikannya badai kategori 5 terkuat di dunia tahun ini.

Meski kini melemah ke kategori 4, topan tersebut tetap berpotensi menimbulkan kerusakan besar di pesisir selatan China, Hong Kong, hingga Taiwan.

Selanjutnya: Naik Status, BCA Resmikan Kantor Cabang Utama di Karawang

Menarik Dibaca: Ini Daftar Lengkap 30 Kandidat yang Akan Mendapat Ballon d’Or di 2025


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×