kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hong Kong tangkap 230 pendemo di tengah wabah corona


Senin, 11 Mei 2020 / 16:44 WIB
Hong Kong tangkap 230 pendemo di tengah wabah corona
ILUSTRASI. Polisi anti huru hara memakai masker untuk menghindari penularan virus corona (COVID-19) berselisih dengan pengunjuk rasa antipemerintah dalam sebuah aksi di pusat perbelanjaan di Hong Kong, China, Minggu (26/4/2020).


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Otoritas Hong Kong, Senin (11/5), mengatakan, mereka menangkap 230 orang selama aksi protes pada akhir pekan lalu setelah demonstrasi di sebuah pusat perbelanjaan di tengah wabah virus corona baru.

Ratusan polisi anti huru hara dikerahkan untuk membubarkan para pengunjuk rasa pada Minggu (10/5), dengan beberapa wartawan terjebak dalam kekacauan yang membangkitkan ingatan tentang kerusuhan yang mengguncang Hong Kong tahun lalu.

Kepolisian Hong Kong menyatakan, yang ditangkap berusia 12 hingga 65 tahun dan pelanggaran mereka termasuk melanggar hukum, menyerang seorang polisi, dan tidak bisa menunjukkan bukti identitas.

Baca Juga: Serangan virus corona mereda, aksi unjuk rasa Hong Kong kembali bermunculan

"Seorang lelaki berusia 22 tahun ditemukan memiliki bahan yang diyakini untuk membuat bom molotov," kata Kepolisian Hong Kong seperti dikutip Reuters. 

Otoritas rumahsakit menyebutkan, sebanyak 18 orang dibawa ke rumahsakit.

Gambar yang disiarkan langsung dari Distrik Mong Kok menunjukkan polisi anti huru hara mendorong beberapa wartawan dan menembakkan semprotan merica di tengah kekacauan.

Rekaman menunjukkan para pengunjuk rasa yang ditangkap duduk di tanah dan beberapa di antaranya tampak berdarah.

Polisi menembakkan semprotan merica ke wartawan dan aktivis, dan melakukan operasi pencarian terhadap anggota masyarakat dan jurnalis.

"Beberapa wartawan yang disemprot dengan semprotan merica tidak diizinkan untuk menerima perawatan segera, dan mereka diminta untuk berhenti mengambil gambar," kata Chris Yeung, Ketua Asosiasi Jurnalis Hong Kong (HKJA), seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Balas dendam, AS perketat aturan visa bagi jurnalis China di tengah pandemi corona

Kepolisian Hong Kong tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Wabah virus corona dan pembatasan yang ketat untuk menghentikan penyebaran Covid-19 telah membawa ketenangan di Hong Kong tahun ini, setelah aksi protes berbulan-bulan berlangsung tahun lalu.  

Tapi, penangkapan aktivis baru-baru ini dan kekhawatiran baru tentang cengkeraman pengetatan China terhadap Hong Kong telah menghidupkan kembali gerakan antipemerintah.




TERBARU

[X]
×