Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SAN FRANCISCO. Perekrutan mantan CEO Hewlett Packard Mark Hurd oleh Oracle berbuntut panjang. HP menuntut Hurd menolak tawaran Oracle untuk menjabat sebagai Presiden Direktur. Alasannya, penunjukkan Hurd bisa menyebabkan HP kehilangan konsumen, rahasia perdagangan (trade secrets), dan persaingan bisnis.
Menurut berkas tuntutan HP yang diajukan ke pengadilan California hari ini (8/9), dengan menjabat sebagai Presiden Direktur Oracle akan mustahil bagi Hurd untuk tidak menggunakan atau membuka informasi penting tentang HP.
"Dengan posisi barunya, Hurd akan menemui situasi di mana dia tidak dapat bekerja dengan Oracle tanpa menggunakan trade secret HP dan informasi penting lainnya," demikian pernyataan keberatan dari HP.
Ketika dihubungi Bloomberg, juru bicara Hurd, Glenn Bunting, menolak memberikan komentar.
Sementara itu, menanggapi tuntutan HP, CEO Oracle Larry Ellison bilang, kalau keberatan HP tidak berdasar. Bahkan hal itu bisa mempersulit kerjasama antar dua perusahaan di pasar teknologi informasi.
"Selama ini, Oracle melihat HP sebagai partner penting. Tindakan yang diambil manajemen HP melukai kerjasama yang terjalin, konsumen bersama kedua pihak, dan pemegang saham juga karyawan. Jajaran direksi HP membuat kerjasama dengan pihak Oracle terlihat tidak mungkin ke depannya," jelas Ellison.