Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. HSBC, bank terbesar di Eropa, mengumumkan bahwa uji coba penggunaan komputer kuantum dalam aktivitas perdagangan obligasi menghasilkan capaian positif.
Melansir Reuters, Kamis (25/9/2025), langkah ini menjadi salah satu contoh langka lembaga keuangan besar yang menemukan manfaat awal dari teknologi baru tersebut.
Baca Juga: Bursa Asia Bervariasi di Pagi Ini (25/9), Indeks Taiex Terseret Koreksi Wall Street
Dalam proyek percontohan yang dilakukan bersama IBM, HSBC mencatat peningkatan akurasi sebesar 34% dalam memprediksi kemungkinan transaksi obligasi berhasil dilakukan pada harga yang ditawarkan.
Keunggulan ini dinilai memberi posisi kompetitif dibanding penggunaan komputasi konvensional.
Komputasi kuantum memanfaatkan prinsip fisika kuantum untuk menyelesaikan persoalan kompleks jauh lebih cepat daripada komputer tradisional.
Meski masih berada pada tahap awal dengan aplikasi praktis yang terbatas, teknologi ini diyakini bisa merevolusi berbagai sektor, termasuk keuangan.
Menurut laporan McKinsey pada Juni lalu, pasar teknologi kuantum bisa mencapai nilai US$100 miliar dalam satu dekade ke depan, didorong pertumbuhan komputasi kuantum yang tahun lalu baru menghasilkan pendapatan US$4 miliar.
Baca Juga: Citigroup Jual Saham Banamex ke Miliarder Meksiko Senilai US$2,3 Miliar
HSBC menjelaskan uji coba dilakukan dengan mengombinasikan komputasi kuantum dan klasik untuk membantu penetapan harga transaksi obligasi korporasi Eropa.
Algoritme komputer digunakan untuk secara cepat dan otomatis menentukan harga permintaan klien dalam proses penawaran bersaing, dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan estimasi risiko secara real-time.
“Ini menjadi contoh nyata bagaimana komputer kuantum saat ini bisa menyelesaikan masalah bisnis dunia nyata dalam skala besar,” kata Philip Intallura, Group Head of Quantum Technologies HSBC.