kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,72   -5,64   -0.61%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hubungan kian buruk, Beijing tuding AS perlakukan China sebagai musuh imajiner


Senin, 26 Juli 2021 / 09:49 WIB
Hubungan kian buruk, Beijing tuding AS perlakukan China sebagai musuh imajiner
ILUSTRASI. Hubungan kian buruk, Beijing tuding AS perlakukan China sebagai musuh imajiner


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Televisi pemerintah China menuding Amerika Serikat (AS) sebagai penyebab kemacetan hubungan kedua negara raksasa tersebut. Pasalnya, beberapa orang AS yang memperlakukan China sebagai musuh imajiner.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS  Wendy Sherman pada hari Senin.

Melansir Ruters, Senin (26/7), Sherman, yang berada di kota Tianjin di China utara untuk bertemu Xie dan Penasihat Negara serta Menteri Luar Negeri Wang Yi. Sherman akan memberi tahu China bahwa Washington menyambut baik persaingan dengan Beijing. 

Namun ia tegaskan perlu ada lapangan permainan yang setara dan pagar pembatas untuk memastikan bahwa persaingan itu tidak mengarah ke konflik, kata pejabat senior AS pada hari Sabtu dalam sebuah pengarahan sebelum pembicaraan itu.

Baca Juga: Diplomat senior AS Sherman memimpin pembicaraan pengendalian senjata dengan Rusia

Sebelumnya, para pejabat senior AS, yang memberi pengarahan kepada wartawan menjelang pembicaraan Sherman di Tianjin dengan Penasihat Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi pada hari Senin, mengatakan dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut membutuhkan cara yang bertanggung jawab untuk mengelola persaingan.

"Dia akan menggarisbawahi bahwa kita tidak ingin persaingan yang kaku dan berkelanjutan itu berubah menjadi konflik," kata seorang pejabat senior pemerintah AS menjelang pertemuan tatap muka tingkat tinggi pertama antara Washington dan Beijing dalam beberapa bulan terakhir. 

"AS ingin memastikan bahwa ada pagar pembatas dan parameter untuk mengelola hubungan secara bertanggung jawab," katanya. "Semua orang perlu bermain dengan aturan yang sama dan pada level permainan yang sama," sambung penjabat senior tersebut.

Selanjutnya: Lewat ini, AS, Jepang, dan Korea Selatan kirim pesan ke Korea Utara




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×