Sumber: Bloomberg | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - CANBERRA. Hubungan diplomatik Australia dengan China memburuk. Terbaru, China dikabarkan telah menangguhkan pembelian batubara Australia.
Pemerintah Australia sendiri sedang mencari klarifikasi dari China soal ini.
Bloomberg melaporkan, pembangkit listrik dan pabrik baja China secara lisan telah diberitahu untuk segera berhenti menggunakan batubara Australia, menurut sumber yang mengetahui perintah itu Senin (12/10).
Pelabuhan juga telah diberitahu untuk tidak membongkar muatan batubara asal Australia. Tidak jelas kapan larangan impor terbaru akan berakhir atau bagaimana hal itu dapat memengaruhi kontrak jangka panjang yang sudah ada.
"Kami sedang melakukan pendekatan kepada otoritas China sehubungan dengan spekulasi itu," ujar Menteri Perdagangan Simon Birmingham mengatakan kepada Sky News, Selasa (13/10).
Baca Juga: Jika Biden menang dalam pemilu, hubungan AS-China akan diatur ulang
"Kami menanggapi laporan tersebut dengan cukup serius untuk mencoba mencari jaminan dari pihak berwenang China bahwa mereka menghormati persyaratan perjanjian perdagangan bebas China-Australia dan kewajiban WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) mereka," imuh Birmingham.
Larangan itu akan menandai peningkatan ketegangan yang telah mengguncang ekspor pertanian Australia yeng merupakan pemasok komoditas terbesar China.
China telah menolak serangkaian langkah diplomatik oleh Australia yang dipandang mendukung Amerika Serikat (AS) dalam sengketa perdagangan dan keamanan dengan China.
Pada April 2020 lalu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta penyelidik independen diizinkan masuk ke kota Wuhan di China untuk menyelidiki asal-usul virus corona.
China merupakan konsumen utama batubara metalurgi Australia, menyumbang hampir seperempat ekspor batubara.
Pendapatan ekspor batubara dari bahan pembuatan baja diperkirakan turun menjadi A$ 23 miliar (US$ 16,6 miliar) dalam 12 bulan hingga 30 Juni 2020 dari A$ 35 miliar pada tahun sebelumnya karena harga yang lebih rendah dan permintaan yang lebih lemah, menurut laporan bulan lalu.
China merupakan negara Asia yang menjadi tujuan nomor dua untuk ekspor batubara termal Australia, setelah Jepang. Pendapatan ekspor tahunan di pasar tersebut diproyeksikan turun menjadi A$ 15 miliar dari A$ 20 miliar pada tahun fiskal 2019.
Batubara termal adalah salah satu dari sedikit sumber daya yang sebagian besar merupakan sumber swasembada China.
Baca Juga: Pengangguran melonjak, 6.000 orang di Australia melamar jadi pencuci piring