kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,79   0,77   0.09%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hubungan kian panas, China menyetop impor batubara dari Australia


Selasa, 13 Oktober 2020 / 12:37 WIB
Hubungan kian panas, China menyetop impor batubara dari Australia
ILUSTRASI. Hubungan Australia dengan China memburuk. Terbaru, China dikabarkan telah menangguhkan pembelian batubara Australia.


Sumber: Bloomberg | Editor: Khomarul Hidayat

Lain halnya dengan batubara kokas berkualitas tinggi. China memproduksi lebih sedikit dan raksasa pembuat baja negara itu masih bergantung pada pemasok luar negeri seperti Australia, yang biasanya menyumbang lebih dari setengah impor.

"China semakin bergantung pada batubara kokas berkualitas tinggi untuk industri bajanya, untuk memaksimalkan efisiensi dan juga mengurangi emisi," kata Gavin Wendt, analis sumber daya alam di konsultan MineLife.

“Australia memasok batubara kokas dengan kualitas terbaik yang tersedia dan merupakan pemasok yang dapat diandalkan dengan biaya rendah. Kedua belah pihak sangat bergantung satu sama lain, jadi menurut saya ada lebih banyak hal yang tidak menyenangkan dalam situasi ini," ujarnya.

Baca Juga: Vaksin corona Sinovac diperkirakan siap disebar ke seluruh dunia pada awal 2021

Harga batubara termal patokan Newcastle jatuh ke level terendah dalam hampir empat tahun pada Senin (12/10) karena laporan larangan tersebut menyebar ke seluruh pasar.

Harga batubara kokas Australia juga turun lebih dari 5%, terbesar sejak Mei 2020.

Beberapa saham produsen batubara utama Australia juga terpukul: saham di Whitehaven Coal Ltd. dan New Hope Corp. turun lebih dari 6% pada hari Selasa.

"Perdagangan dengan China berubah sepanjang tahun berdasarkan berbagai faktor, termasuk kuota," kata Tania Constable, kepala eksekutif grup industri Minerals Council of Australia. "Australia akan terus melihat permintaan untuk batubara berkualitas tinggi dan prospek jangka menengah tetap positif."

China terus mencengkeram impor batubara karena berupaya menyeimbangkan kebutuhan penambang dan pengguna industrinya, dan pemerintah Australia telah mengantisipasi perlambatan pengiriman, mengingat volume impor yang kuat yang diambil China pada paruh pertama tahun ini.

"Volume impor batu bara metalurgi China pada paruh kedua tahun 2020 dapat dibatasi oleh proses bea cukai yang lebih lambat," kata Departemen Perindustrian, Sains, Energi dan Sumber Daya, dalam laporan kuartalan pada bulan September.

China juga merupakan pembeli utama ekspor bijih besi Australia yang paling menguntungkan, meskipun pembatasan pada produk tersebut akan menjadi pukulan berat bagi industri baja yang mengandalkan pasokan besar dan murah dari pertambangan kelas berat seperti Rio Tinto Group dan BHP Group.

Selanjutnya: Perusahaan batubara optimistis dapat menjaga kinerja produksi dan penjualan tahun ini




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×