Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Hubungan China dengan Australia makin renggang. Terbaru, Jumat (5/6), China menyarankan warganya untuk menghindari bepergian ke Australia, dengan alasan diskriminasi rasial dan kekerasan sehubungan dengan pandemi corona.
"Baru-baru ini ada peningkatan yang mengkhawatirkan dalam tindakan diskriminasi rasial dan kekerasan terhadap China dan Asia di Australia, karena dampak pandemi corona (Covid-19)," kata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Sabtu (6/6).
China tidak memberikan contoh spesifik dari diskriminasi atau kekerasan tersebut.
Baca Juga: India dan Australia segel kesepakatan militer, untuk saingi China?
Australia menolak tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa China sebenarnya tidak memiliki dasar.
"Penolakan kami terhadap klaim-klaim ini, yang sebelumnya dibuat secara salah oleh pejabat Tiongkok," kata Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham dalam sebuah pernyataan.
Orang Asia telah menghadapi pelecehan di berbagai negara sejak berjangkitnya virus corona mulai akhir tahun lalu.
China sebelumnya mengeluarkan peringatan kepada wisatawan yang bepergian ke Amerika Serikat (AS) setelah beberapa orang mengatakan mereka dianiaya sehubungan dengan wabah tersebut.
Hubungan Australia dengan China, mitra dagang terpentingnya, telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir di tengah tuduhan bahwa China ikut campur dalam urusan Australia.
Australia, tujuan populer bagi turis dan pelajar dari Tiongkok, juga khawatir China mencari pengaruh yang tidak semestinya di kawasan Pasifik.
Relasi dua negara itu makin retak dalam beberapa minggu terakhir sejak Australia menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul virus corona.
Bulan lalu, Cina memberlakukan tarif impor barley Australia dan memblokir impor daging sapi dari beberapa sumber Australia.
Baca Juga: Menko Luhut: Suka tidak suka, China merupakan kekuatan dunia yang tak bisa diabaikan