kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.350   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Hubungan Memburuk, India Tangguhkan Visa Baru untuk Warga Kanada


Jumat, 22 September 2023 / 00:10 WIB
Hubungan Memburuk, India Tangguhkan Visa Baru untuk Warga Kanada


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  NEW DELHI. Sebagai respons terhadap tuduhan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, terkait dugaan keterlibatan New Delhi dengan pembunuhan separatis Sikh, India menghentikan penerbitan visa baru bagi warga Kanada. 

Selain itu, India meminta Ottawa mengurangi jumlah diplomatnya di negara tersebut. Perselisihan ini mencapai puncak dan telah mempengaruhi hubungan antara kedua negara.

Kementerian Luar Negeri India menyatakan belum mendapatkan informasi konkret dari Kanada mengenai tuduhan tersebut dan siap mempertimbangkannya apabila diberi kesempatan. Kedua negara, yang hubungannya sering kali tegang karena isu separatis Sikh, telah saling mengusir diplomat senior dan mengeluarkan peringatan perjalanan.

Baca Juga: Hubungan India dan Kanada Memanas, Ini Biang Keroknya

Kontroversi ini mulai muncul ketika Trudeau menyatakan pada hari Senin bahwa Ottawa sedang menyelidiki "tuduhan yang dapat dipercaya" tentang keterlibatan agen India dalam pembunuhan Hardeep Singh Nijjar pada bulan Juni di British Columbia. Namun, pemerintahan India di bawah Perdana Menteri Narendra Modi menolak klaim tersebut.

Para pejabat Kanada belum memberikan alasan mengapa mereka menduga India terlibat dalam pembunuhan Nijjar. Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Arindam Bagchi, menekankan bahwa ancaman keamanan kepada staff konsulat di Kanada menjadi alasan penghentian visa. Namun, detail spesifik terkait ancaman tersebut belum diungkapkan.

Dominic LeBlanc, Menteri Keamanan Publik Kanada, menanggapi dengan menekankan bahwa Kanada adalah negara yang aman. Namun, Bagchi mengatakan bahwa komisi tinggi dan konsulat India di Kanada mengalami gangguan akibat ancaman tersebut, sehingga proses visa sementara dihentikan.

Baca Juga: Saling Usir Diplomat, Ada Apa dengan India dan Kanada?

Berdasarkan data pemerintah India, Kanada merupakan sumber wisatawan asing terbesar keempat ke India dengan 350.000 pengunjung pada tahun 2019, walaupun angka ini menurun setelah pandemi COVID-19.

Hubungan antara kedua negara semakin memburuk, dengan India menuding Kanada memiliki reputasi sebagai tempat yang aman bagi teroris dan kejahatan terorganisir. Bagchi mengatakan India sudah berusaha mengambil tindakan terhadap lebih dari 20 individu.

Dalam konteks perdagangan, hubungan keduanya juga terancam. Perundingan kesepakatan perdagangan antara kedua negara terhenti pekan lalu.

Baca Juga: Selain Kepada Kanada, Indonesia Minta Dukungan Prancis Agar Diterima Gabung OECD

Kanada merupakan investor asing terbesar ke-17 di India dan banyak investor Kanada yang berinvestasi di pasar keuangan India. Selain itu, sejak 2018, India telah menjadi sumber pelajar internasional terbesar di Kanada.

Beberapa analis percaya bahwa perselisihan ini dapat berdampak pada Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara kedua negara, yang diperkirakan dapat meningkatkan perdagangan dua arah sebanyak $6,5 miliar.




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×