kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hubungan memburuk, Trump: Saya sudah lama tidak berbicara dengan Xi Jinping


Selasa, 11 Agustus 2020 / 21:18 WIB
Hubungan memburuk, Trump: Saya sudah lama tidak berbicara dengan Xi Jinping
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump mengenakan masker saat dia berbicara dengan para pekerja saat melakukan kunjungan di pabrik mesin cuci Whirlpool Corporation di Clyde, Ohio, AS, 6 Agustus 2020.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (11/8) mengatakan, hubungannya dengan Presiden China Xi Jinping telah memburuk setelah pandemi virus corona baru. Dia mengaku, sudah lama tidak berbicara dengan Xi.

"Saya dulu memiliki hubungan yang sangat baik dengannya," kata Trump kepada Fox Sports Radio dalam sebuah wawancara, mengutip kesepakatan perdagangan Tahap Satu mereka tahun lalu. 

"Saya memiliki hubungan yang baik dengan Presiden Xi. Saya menyukainya, tetapi saya tidak merasakan hal yang sama sekarang," ungkap dia seperti dilansir Reuters.

Trump menyebutkan, perasaannya berubah pasca pandemi virus corona. "Saya pasti merasa berbeda. Saya memiliki hubungan yang sangat, sangat baik, dan saya sudah lama tidak berbicara dengannya," sebutnya.

Baca Juga: Trump kembali serang China!

Trump, yang berusaha terpilih kembali dalam Pemilihan Presiden AS pada 3 November mendatang, menjadikan tantangan China sebagai bagian penting dari kampanye Presiden 2016 lalu. 

Dan, ia memuji hubungan persahabatannya dengan Xi selama sebagian besar masa jabatan sebagai Presiden AS saat dia berusaha untuk memperbaiki kesepakatan perdagangan.

Tetapi, Trump menyatakan pada Selasa, dampak dari wabah virus corona lebih buruk dari konflik perdagangan. "Ini adalah kesepakatan perdagangan seribu kali yang terjadi dengan semua kematian dan dunia harus ditutup. Ini memalukan," tegasnya.

Virus corona muncul pertama kali di China pada akhir 2019, dan sekarang telah menginfeksi lebih dari 20 juta orang dan menewaskan setidaknya 735.369 orang di seluruh dunia, termasuk setidaknya 5,1 juta kasus dan 163.160 kematian di AS.

Baca Juga: Hubungan dengan AS kian membara, China terus gelar latihan militer




TERBARU

[X]
×