kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hubungan Trump dan The Fed makin panas, Dow Jones anjlok


Kamis, 14 Mei 2020 / 18:25 WIB
Hubungan Trump dan The Fed makin panas, Dow Jones anjlok
ILUSTRASI. Bursa AS. Bursa saham AS merosot pada pembukaan perdagangan Rabu (13/5). REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot pada pembukaan perdagangan Rabu (13/5) lalu setelah merespon pernyataan dari Ketua bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell yang menyebut adanya risiko ketidakpastian pada ekonomi AS akibat wabah virus corona (Covid-19).

Tercatat indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 2,17% per hari Rabu (13/5) selain itu Nasdaq Composite juga turun 1,55% yang diikuti penurunan pada indeks S&P 500 sebesar 1,75%. Di tengah ketidakpastian tentang laju ekonomi AS terutama mengenai durasi yang diperlukan agar industri perjalanan bisa kembali normal, saham American Express tercatat turun paling parah yakni mencapai 6,62%.

Baca Juga: Produser Wolf of Wall Street bebas dari dakwaan pencucian uang 1MDB

Melansir artikel yang dimuat Investorplace, polemik antara bank sentral dengan pemerintahan Presiden Donald Trump juga semakin memanas. Tidak tunduk pada tekanan Gedung Putih, Powell menolak gagasan suku bunga negatif, meskipun beberapa pengamat pasar mengatakan gagasan tersebut bisa bekerja bila diberlakukan untuk tempo satu atau dua tahun.

Tapi masalahnya, pasar dan investor dapat dengan cepat terbiasa dengan tingkat bunga negatif. Tentu, bila diberlakukan, kebijakan tersebut bisa menjadi skenario yang memiliki risiko tinggi  bagi perusahaan jasa keuangan yang sudah mengalami perlambatan kinerja, yang merupakan industri terbesar ketiga dalam S&P 500.

Misalnya saja, saham-saham seperti AXP, JP Morgan Chase dan Travellers yang sudah menjadi penghambat bursa Dow Jones tahun ini dengan harga mendekati nol. Kemungkinan saham-saham tersebut akan berkinerja buruk bila bunga negatif diberlakukan.

Namun, komentar Powell bukan satu-satunya hambatan pada saham kemarin, karena 28 dari 30 anggota Dow Jones memang mencatatkan kinerja lebih rendah dari akhir perdagangan. Hanya dua perusahaan yang catatkan kenaikan lebih tinggi dari rata-rata yakni Merck dan Walmart, pun tingkat kenaikan keduanya tidak mencapai 1%.

Baca Juga: Pimpinan Fed kirim pesan jelas: Suku bunga negatif tidak masuk akal

Kondisi ini sebenarnya sudah sesuai dengan ekspektasi pasar, menyusul anjloknya harga minyak. Pernyataan Fed dan ketidakpastian ekonomi bukan menjadi satu-satunya masalah anjloknya kinerja saham. Semisal Exxon Mobil yang telah menjadi pemain kedua terburuk di bursa Dow.

Legal & General Investment Manager (LGIM) salah satu perusahaan manajemen aset yang berbasis di Inggris memiliki saham senilai US$ 1 miliar di Exxon pun berusaha untuk mendorong kinerja. Termasuk dengan memberikan suara pada pemilihan dewan pengurus Exxon. "Selain memilih menentang pemilihan kembali kursi Exxon, LGIM juga akan mendukung proposal pemegang saham untuk kursi independen, serta proposal pemegang saham untuk meningkatkan transparansi lobi politik," tulis manajer aset dalam sebuah pernyataan resminya.




TERBARU

[X]
×