kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ilmuwan China: Obat antimalaria efektif untuk mengobati infeksi virus corona


Selasa, 18 Februari 2020 / 09:35 WIB
Ilmuwan China: Obat antimalaria efektif untuk mengobati infeksi virus corona
ILUSTRASI. Pasien virus corona di Wuhan. China Daily via REUTERS


Sumber: South China Morning Post,The Star | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Para ilmuwan China, berdasarkan hasil uji klinis, telah mengkonfirmasi bahwa Chloroquine Phosphate yang merupakan obat antimalaria, memiliki efek kuratif tertentu pada penyakit virus corona (Covid-19). Melansir The Star yang mengutip Xinhua, hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat China pada Senin (17/2/2020).

The Star menuliskan, menurut Sun Yanrong, wakil kepala Pusat Nasional Nasional Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, para ilmuwan "dengan suara bulat" menyarankan bahwa obat tersebut bisa dimasukkan dalam versi berikutnya dari pedoman pengobatan dan diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas sesegera mungkin.

Baca Juga: Virus corona dan ancaman resesi membuat Bursa Asia memerah

Sun menjelaskan, Chloroquine Phosphate, yang telah digunakan selama lebih dari 70 tahun, dipilih dari puluhan ribu obat yang ada setelah beberapa putaran skrining uji coba.

Menurutnya, obat tersebut telah melalui uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong China selatan dan Provinsi Hunan di China tengah, dan telah menunjukkan kemanjuran yang cukup baik.

Baca Juga: Gara-Gara Korona, Jumlah Penumpang Garuda di Rute Singapura Berkurang

Dalam uji coba, kelompok pasien yang telah menggunakan obat telah menunjukkan indikator yang lebih baik daripada kelompok paralel mereka, terkait berkurangnya demam, peningkatan gambar pada CT paru-paru, dan persentase pasien yang menjadi negatif dalam tes asam nukleat virus.

"Pasien yang menggunakan obat juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih," tambahnya kepada Xinhua.

Baca Juga: Virus corona membuat target pendapatan Apple Inc meleset

Sun memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit empat hari setelah menunjukkan gejala virus corona. Setelah minum obat selama seminggu, ia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×