kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   21,00   0,13%
  • IDX 6.944   39,53   0,57%
  • KOMPAS100 1.011   9,10   0,91%
  • LQ45 769   6,42   0,84%
  • ISSI 230   2,11   0,93%
  • IDX30 395   2,10   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   1,70   0,37%
  • IDX80 113   1,22   1,09%
  • IDXV30 115   1,19   1,05%
  • IDXQ30 128   0,74   0,59%

Ilmuwan Sebut 2.300 Orang Meninggal Akibat Gelombang Panas Ekstrem di Eropa


Rabu, 09 Juli 2025 / 17:14 WIB
Ilmuwan Sebut 2.300 Orang Meninggal Akibat Gelombang Panas Ekstrem di Eropa
ILUSTRASI. Sekitar 2.300 orang dilaporkan meninggal akibat dampak panas ekstrem selama sepuluh hari terakhir gelombang panas parah . REUTERS/Pascal Rossignol TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekitar 2.300 orang dilaporkan meninggal akibat dampak panas ekstrem selama sepuluh hari terakhir gelombang panas parah yang melanda 12 kota besar di Eropa Barat.

Analisis ilmiah cepat yang dirilis Rabu menyebut bahwa lebih dari separuh korban meninggal diperkirakan terkait langsung dengan dampak perubahan iklim.

Kematian Tertinggi Terjadi di Spanyol dan Italia

Studi yang dilakukan oleh ilmuwan dari Imperial College London dan London School of Hygiene and Tropical Medicine memfokuskan analisisnya pada periode hingga 2 Juli, ketika sebagian besar wilayah Eropa Barat mengalami suhu ekstrem. Di Spanyol, suhu bahkan melewati 40 derajat Celsius, sementara kebakaran hutan melanda Prancis.

Dari total kematian yang diperkirakan, 1.500 di antaranya dikaitkan langsung dengan perubahan iklim, yang disebut memperparah intensitas gelombang panas.

Baca Juga: Gelombang Panas Eropa Tewaskan 8 Orang, Picu Kebakaran dan Gangguan Infrastruktur

“Perubahan iklim telah membuat suhu jauh lebih panas dibandingkan sebelumnya, dan ini secara langsung meningkatkan risiko kematian,” kata Dr. Ben Clarke, peneliti dari Imperial College London.

Suhu Naik Hingga 4 Derajat Akibat Perubahan Iklim

Penelitian ini mencakup kota-kota besar seperti Barcelona, Madrid, London, dan Milan. Di kota-kota tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa perubahan iklim meningkatkan suhu selama gelombang panas hingga 4°C lebih tinggi dari kondisi normal tanpa pengaruh gas rumah kaca.

Studi ini menggunakan model epidemiologi yang telah divalidasi secara ilmiah dan data kematian historis untuk memperkirakan korban jiwa. Banyak kematian terkait panas tidak dilaporkan secara resmi, dan beberapa pemerintah bahkan tidak merilis data tersebut, sehingga analisis cepat ini menjadi penting untuk mengisi celah informasi.

Juni Jadi Bulan Ketiga Terpanas Sepanjang Sejarah

Menurut buletin bulanan Copernicus Climate Change Service milik Uni Eropa, Juni lalu tercatat sebagai bulan Juni terpanas ketiga secara global, hanya kalah dari tahun 2023 dan 2024. Khusus di Eropa Barat, Juni 2025 menjadi yang terpanas dalam sejarah, dengan banyak wilayah mengalami "tekanan panas sangat tinggi", yaitu kondisi suhu terasa lebih dari 38°C.

“Di dunia yang semakin memanas, gelombang panas akan menjadi lebih sering, lebih intens, dan berdampak ke lebih banyak orang di seluruh Eropa,” ujar Samantha Burgess, pemimpin strategis Copernicus untuk iklim.

Baca Juga: Eropa Dilanda Gelombang Panas Ekstrem, Suhu Melampaui 40°C!

Kesiapsiagaan Eropa Masih Dinilai Kurang

Sebuah studi sebelumnya yang dirilis pada 2023 mengungkap bahwa sebanyak 61.000 orang meninggal di Eropa selama gelombang panas tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa upaya mitigasi dan kesiapsiagaan negara-negara Eropa terhadap panas ekstrem masih jauh dari memadai.

Peningkatan suhu global secara umum disebabkan oleh akumulasi emisi gas rumah kaca, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil. Kenaikan suhu dasar ini membuat setiap kali terjadi gelombang panas, lonjakan suhunya jauh lebih ekstrem dari sebelumnya.

Selanjutnya: Pemerintah Mulai Respons Usulan Moratorium Kenaikan Tarif Cukai Hasil Tembakau

Menarik Dibaca: Alibaba Cloud Jalin Kemitraan Baru dengan Beragam Platform Tranformasi Teknologi


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×