Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi pada hari Kamis (5/6) mengumumkan bahwa jumlah jemaah haji yang terkena dampak cuaca panas ekstrem telah berkurang hingga 90% dari tahun lalu.
Cuaca panas ekstrem masih menjadi salah satu masalah alam utama yang dihadapi jemaah haji tahun 2025.
Kementerian menegaskan, pengurangan yang siginifikan dalam jumlah jemaah yang kelelahan dan sakit akibat fenomena ini merupakan hasil upaya terpadu dari sektor kesehatan, yang bekerja sama erat dengan berbagai lembaga pemerintah.
"Keberhasilan ini sejalan dengan tujuan Program Transformasi Sektor Kesehatan dan Program Pengalaman Haji, yang keduanya merupakan bagian penting dari Visi Kerajaan 2030," ungkap Kementerian Kesehatan Arab Saudi, dikutip Saudi Gazette.
Baca Juga: Tim Amirul Hajj: Sudah Ada 108 Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal Dunia
Dr. Abdullah Asir, Wakil Menteri Kesehatan, mengatakan bahwa kementerian telah memobilisasi total 50.000 pekerja kesehatan dan staf administrasi untuk haji, jauh melebihi jumlah tahun-tahun sebelumnya.
"Lebih dari 700 tempat tidur rumah sakit telah siap, dilengkapi dengan kipas angin untuk menangani kasus penyakit panas yang parah. Kapasitas tahun ini telah ditingkatkan lebih dari 60 persen dibandingkan tahun lalu," katanya.
Tidak hanya itu, pihak Masjidil Haram juga akan mempersingkat durasi ibadah Salat Jumat agar jemaah tidak terlalu lama terpapar cuaca panas.
Syekh Abdulrahman Al Sudais, Imam Besar Masjidil Haram sekaligus Presiden Urusan Dua Masjid Suci, mengamanatkan agar khotbah dan salat Jumat dipersingkat selama musim haji 2025 di Mekkah dan Madinah untuk membantu meringankan dampak panas ekstrem.
Baca Juga: Ibadah Haji Dimulai, Lebih dari 1,5 Juta Jemaah Berkumpul di Mina
Mengutip Gulf News, keputusan ini dimaksudkan untuk meringankan beban fisik para jemaah dan jemaah, khususnya para lansia, serta mereka yang berkumpul di area padat penduduk seperti Mataf atau area tawaf, lantai atas, dan halaman terbuka Masjidil Haram.
"Langkah tersebut mencerminkan tanggung jawab untuk memastikan lingkungan yang aman, nyaman, dan membangkitkan semangat bagi para jemaah di Dua Masjid Suci, sejalan dengan arahan dan komitmen pimpinan terhadap kesejahteraan para jemaah," kata Syekh Al-Sudais.
Dirinya menambahkan, langkah tersebut juga sejalan dengan prinsip Islam yang mengutamakan keringanan kesulitan, khususnya pada kondisi sulit seperti cuaca ekstrem, serta mempertimbangkan kedatangan jutaan jemaah haji dari seluruh dunia.
Tonton: Terdampak PHK, Jumlah Perkurban Tahun Ini Lebih Rendah dari Masa Covid-19