CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ilmuwan: Vaksin Pfizer dan Moderna bisa menghasilkan kekebalan bertahun-tahun


Selasa, 29 Juni 2021 / 08:07 WIB
Ilmuwan: Vaksin Pfizer dan Moderna bisa menghasilkan kekebalan bertahun-tahun
ILUSTRASI. Ilmuwan mengatakan, vaksin buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna memicu reaksi kekebalan terus-menerus dalam tubuh. REUTERS/Henry Nicholls


Sumber: New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ada kabar baik mengenai vaksin Covid-19. Para ilmuwan melaporkan pada Senin (28/6/2021), vaksin buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna memicu reaksi kekebalan terus-menerus dalam tubuh yang dapat melindungi dari virus corona selama bertahun-tahun.

Melansir New York Times, temuan tersebut menambah bukti yang berkembang bahwa kebanyakan orang yang diimunisasi dengan vaksin mRNA mungkin tidak memerlukan booster, selama virus dan variannya tidak berkembang jauh melampaui bentuknya saat ini. 

Sementara itu, orang yang sembuh dari Covid-19 sebelum divaksinasi mungkin tidak memerlukan booster meskipun virus tersebut membuat transformasi yang signifikan.

"Ini pertanda baik untuk seberapa tahan lama kekebalan kita dari vaksin ini," kata Associate Professor Ali Ellebedy, seorang ahli imunologi di Washington University di St Louis yang memimpin penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Nature.

Baca Juga: Cara meningkatkan daya tahan tubuh bagi lansia untuk mencegah Covid-19

New York Times melaporkan, studi tersebut tidak mempertimbangkan vaksin virus corona yang dibuat oleh Johnson & Johnson. Akan tetapi, Prof Ellebedy memperkirakan respons imun kurang tahan lama dibandingkan yang diproduksi oleh vaksin mRNA.

Prof Ellebedy dan rekan-rekannya melaporkan bulan lalu bahwa pada orang yang selamat dari Covid-19, sel-sel kekebalan yang mengenali virus itu diam di sumsum tulang setidaknya selama delapan bulan setelah infeksi. Sebuah studi oleh tim lain menunjukkan bahwa apa yang disebut sel memori B terus matang dan menguat setidaknya satu tahun setelah infeksi.

Baca Juga: Ahli: Mencampur vaksin Covid-19 bisa memberikan perlindungan yang baik



TERBARU

[X]
×