kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.870   69,00   0,43%
  • IDX 7.149   -12,48   -0,17%
  • KOMPAS100 1.094   -0,36   -0,03%
  • LQ45 869   -2,98   -0,34%
  • ISSI 217   0,42   0,20%
  • IDX30 444   -1,98   -0,44%
  • IDXHIDIV20 536   -3,64   -0,67%
  • IDX80 126   0,07   0,06%
  • IDXV30 135   -1,09   -0,80%
  • IDXQ30 148   -1,10   -0,74%

IMF: 48 Negara Terkena Krisis Pangan, 10 hingga 20 di Antaranya Butuh Bantuan Darurat


Selasa, 04 Oktober 2022 / 11:38 WIB
IMF: 48 Negara Terkena Krisis Pangan, 10 hingga 20 di Antaranya Butuh Bantuan Darurat
ILUSTRASI. Seorang pekerja membawa sekarung tepung terigu saat pembagian bantuan makanan oleh badan amal setempat, Mona Relief, di Sanaa, Yaman 24 April 2022. REUTERS/Khaled Abdullah


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Senin (3/10), mengatakan 10 hingga 20 negara mungkin membutuhkan bantuan darurat untuk mengatasi krisis pangan global.

Kedua puluh negara itu merupakan sebagian dari 48 negara yang diidentifikasi IMF telah mengalami krisis pangan. 

Berbicara pada sebuah konferensi di Arab Saudi, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan bahwa 141 juta orang di wilayah Arab telah merasakan kerawanan pangan.

"Dari 48 negara, sekitar 10-20 kemungkinan akan meminta bantuan darurat. Cukup banyak dari mereka berada di sub Sahara Afrika. Kami di sini untuk kalian," ungkap Georgieva, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: IMF Desak Para Kreditur Besar Bekerja Lebih Keras untuk Mencegah Ledakan Utang

Pada Jumat (30/9) pekan lalu, IMF menyetujui jendela pinjaman darurat di bawah instrumen pembiayaan darurat yang ada untuk membantu negara-negara yang mengalami kesulitan akibat perang di Ukraina.

IMF juga akan berjuang untuk menolak pembatasan perdagangan makanan dan berencana untuk mendanai jendela makanan darurat menggunakan alokasi Hak Penarikan Khusus (SDR) tahun lalu.

"Makanan pokok seperti gandum, beras, dan lentil berisiko tidak dapat diakses oleh masyarakat miskin pangan di seluruh wilayah," lanjut Georgieva.

Baca Juga: Krisis Inggris Meningkatkan Risiko Kekacauan di Pasar Keuangan Global

Di saat yang sama, negara-negara kawasan Timur Tengah dan sekitarnya berkomitmen untuk mendukung negara-negara yang mengalami krisis pangan.

Georgieva menambahkan, negara-negara Teluk Arab akan segera membuat pernyataan bersama terkait komitmen tersebut. Sebelum ini, Kelompok Koordinasi Arab mengumumkan tersedianya dana awal sebesar US$10 miliar untuk meringankan krisis pasokan pangan global.

IMF dan Arab Saudi pada hari Senin juga menandatangani perjanjian untuk mendirikan kantor perwakilan regional IMF di Riyadh. Langkah ini diharapkan bisa membantu serangkaian program bantuan yang sedang disiapkan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×