kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

IMF: Defisit melebar, Arab Saudi harus mempertimbangkan untuk mengerek PPN jadi 10%


Selasa, 10 September 2019 / 03:00 WIB
IMF: Defisit melebar, Arab Saudi harus mempertimbangkan untuk mengerek PPN jadi 10%


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan, Arab Saudi harus mempertimbangkan untuk mengerek pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 10%, dari saat ini sebesar 5%.

IMF menekankan, sangat penting bagi eksportir minyak utama dunia itu untuk meningkatkan posisi fiskal di tengah tren penurunan harga emas hitam.

Mengutip Reuters, dalam laporan Juni yang terbit Senin (9/9), IMF mengatakan, kebijakan fiskal yang lebih ketat diperlukan, karena defisit anggaran Arab Saudi diproyeksikan akan melebar.

Baca Juga: Menteri Energi Arab Saudi baru: Tidak ada perubahan radikal dalam kebijakan minyak

Minyak masih mendominasi penerimaan Arab Saudi, negara ekonomi terbesar di kawasan Timur Tengah, meskipun Putra Mahkota Mohammed bin Salman menyatakan, ia bermaksud melakukan diversifikasi.

Arab Saudi baru-baru ini memutuskan untuk menahan produksi minyak mentah sesuai kesepakatan OPEC guna mendukung pasar minyak. Tapi, permintaan minyak yang melambat plus ekonomi global yang melemah membuat harga di bawah tekanan.

Ini jelas membebani pertumbuhan ekonomi Arab Saudi, dengan beberapa ekonom memperkirakan kontraksi tahun ini.

Baca Juga: Anak raja Arab jadi menteri energi, harga minyak terus mendaki

IMF memperkirakan, defisit anggaran Arab Saudi meningkat tahun ini menjadi 6,5% terhadap produk domestik bruto (PDB), dari tahun lalu sebesar 5,9%. Sebab, pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi kemungkinan akan membatasi pertumbuhan ekonomi non-minyak yang lebih kuat.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×