kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IMF Ingatkan AS untuk Turunkan Defisit Anggaran yang Tinggi


Minggu, 21 April 2024 / 06:09 WIB
IMF Ingatkan AS untuk Turunkan Defisit Anggaran yang Tinggi
ILUSTRASI. Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan Amerika Serikat (AS) perlu meningkatkan pendapatan untuk menurunkan defisit anggaran yang tinggi.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan Amerika Serikat (AS) perlu meningkatkan pendapatan untuk menurunkan defisit anggaran yang tinggi. Meskipun defisit anggaran membantu mendorong pertumbuhan ekonomi global dengan meningkatkan permintaan domestik AS.

Wakil Direktur Pelaksana Pertama Dana Moneter Internasional Gita Gopinath pada pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia mengatakan, defisit anggaran AS diperkirakan akan meningkat selama bertahun-tahun dengan salah satu kurva utang paling curam di dunia.

“Tingginya tingkat defisit juga mendukung pertumbuhan dan permintaan di AS yang berdampak positif ke seluruh dunia,” kata Gopinath seperti dikutip Reuters, Sabtu (20/4).

“Tetapi seiring dengan pertumbuhan tersebut, Anda akan mendapatkan suku bunga yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat dan kedua hal tersebut menciptakan lebih banyak komplikasi bagi dunia,” tambahnya.

Pemantau fiskal IMF memperkirakan defisit AS pada tahun 2024 akan mencapai 6,67% PDB, meningkat menjadi 7,06% pada tahun 2025, dua kali lipat lebih besar dari 3,5% pada tahun 2015.

Baca Juga: DPR AS Setujui Bantuan Pendanaan Perang ke Israel dan Ukraina Senilai US$ 95 miliar

Gopinath mengatakan bahwa tinjauan tahunan “Pasal IV” IMF mengenai kebijakan ekonomi AS dalam beberapa minggu mendatang akan kembali merekomendasikan agar AS meningkatkan pendapatan pajak dan mereformasi program Jaminan Sosial dan Medicare yang mahal bagi warga lanjut usia di Amerika untuk menurunkan defisit.

Tinjauan ini sebagian besar akan mengulangi resep kebijakan AS sejak tahun lalu, ketika Kongres AS sedang mengalami kebuntuan mengenai kenaikan plafon utang federal, yang mengancam potensi gagal bayar (default) yang akan mengguncang pasar keuangan global.

Gopinath mengatakan IMF akan kembali merekomendasikan AS mencari cara untuk menyetujui pendanaan pemerintah tanpa ambang batas utang.

“Ini tentu saja merupakan risiko yang tidak perlu dihadapi oleh siapa pun,” kata Gopinath. "Hal ini terjadi setiap tahun. Harus ada cara untuk menyelesaikan masalah ini."

Baca Juga: IMF Minta Bank Sentral Asia untuk Tidak Bergantung pada The Fed

Ditanya tentang prospek krisis utang yang meluas di negara-negara berkembang, Gopinath berkata: “Kami tidak melihat krisis utang sistemik terjadi dalam waktu dekat.”

Meskipun masih ada sejumlah negara berpendapatan rendah yang menghadapi kesulitan utang, ia mengatakan kondisi pasar keuangan telah membaik, dengan beberapa negara pasar terdepan (frontier market) baru-baru ini kembali ke pasar untuk meminjam.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×