Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
Georgieva memperingatkan bahwa mundur ke proteksionisme dapat melemahkan prospek pemulihan global pada titik kritis.
Baca Juga: G20 meluncurkan inisiatif akses alat kesehatan guna memerangi virus corona
Ditanya mengenai seberapa prihatinnya dia terkait peningkatan ketegangan AS-China yang dapat membahayakan ekonomi global, Georgieva bilang: "Sangat penting bagi kita untuk melawan apa yang mungkin merupakan kecenderungan alami untuk mundur di belakang perbatasan kita."
Menurutnya, mengaktifkan kembali perdagangan dunia sangat penting untuk memastikan pemulihan ekonomi global.
"Biaya naik, pendapatan turun dan kita akan berada di dunia yang kurang aman."
Georgieva mengatakan IMF telah menyediakan dana darurat untuk 50 negara dari 103 negara yang telah meminta bantuan. Negara-negara miskin tetap berisiko tinggi karena penurunan pengiriman uang yang tajam dan penurunan harga komoditas, bahkan jika tingkat kematian akibat virus lebih rendah daripada di beberapa negara kaya.
Kepala ekonom IMF, Gita Gopinath, mengatakan pada sebuah acara yang dipandu oleh Dewan Hubungan Luar Negeri pada hari Kamis bahwa situasi telah memburuk sejak Maret ketika IMF memproyeksikan bahwa pasar negara berkembang dan negara berkembang akan membutuhkan pembiayaan eksternal US$ 2,5 triliun untuk mengelola kesehatan dan ekonomi krisis.
"Krisis ini kemungkinan akan berlangsung lebih lama," katanya. "Jadi, kebutuhan akan naik, bahkan di atas angka itu."
Baca Juga: Terkontraksi parah tahun ini, pemulihan ekonomi global butuh waktu lama