Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - DAVOS. International Monetary Fund (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan berada pada level 3,5% pada 2019 dan 3,6% pada 2020. Angka tersebut turun masing-masing 0,2% dan 0,1% dari perkiraan Oktober 2018.
IMF mengumumkan revisi pertumbuhan ekonomi global ini pada Senin (21/1) di malam sebelum gelaran World Economic Forum berlangsung di Davos, Swiss. “Resesi global belum dekat tapi risiko penurunan pertumbuhan global terus meningkat," kata Managing Director IMF Christine Lagarde seperti dikutip Reuters.
Menurut IMF, penyebab utama pertumbuhan ekonomi yang suram adalah perang dagang Cina-Amerika Serikat (AS) dan isu Brexit.
Perlambatan pasar China juga lebih besar dari perkiraan. Pertumbuhan ekonomi China melemah pada kuartal IV-2018, akibat permintaan domestik yang turun dan dampak kebijakan tarif AS. Hal tersebut menyeret pertumbuhan China pada 2018 ke level terendah selama tiga dekade terakhir.
IMF memprediksi, pertumbuhan ekonomi China ada di angka 6,2% pada 2019 dan 2020. Akan tetapi, China bisa kehilangan harapan apabila ketegangan perdagangan tetap ada, bahkan walaupun China mengupayakan pertumbuhan dengan meningkatkan pengeluaran fiskal dan pinjaman bank.
Alasannya, tidak sehatnya ekonomi China dapat memicu aksi jual tiba-tiba di pasar keuangan dan pasar komoditas. Hal ini akan membuat mitra dagang, eksportir komoditas, dan pasar negara berkembang berada di bawah tekanan.
Sementara itu, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Inggris berada pada level 1,5% pada 2019. Meskipun begitu, IMF mengakui adanya ketidakpastian angka itu mengingat Inggris akan keluar dari Uni Eropa.
Pemangkasan pertumbuhan ekonomi oleh IMF itu juga disumbang oleh tanda-tanda pelemahan di Eropa, seperti kerugian ekspor Jerman karena adanya standar emisi bahan bakar yang baru untuk mobil. Selain itu, Italia juga berada di bawah tekanan pasar karena kebuntuan perancangan anggaran dengan Uni Eropa.
IMF memangkas proyeksi pertumbuhan untuk Uni Eropa dan negara-negara berkembang, sambil mempertahankan perkiraan untuk ekspansi 2,5% di Amerika Serikat tahun ini.