kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.280   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

IMF peringatkan ancaman krisis ekonomi berkepanjangan akibat pandemi Covid-19


Minggu, 28 Februari 2021 / 08:25 WIB
IMF peringatkan ancaman krisis ekonomi berkepanjangan akibat pandemi Covid-19


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak awal tahun lalu benar-benar memberikan dampak jangka panjang. IMF sebagai organisasi keuangan internasional turut memperingatkan krisis ekonomi berkepanjangan akibat Covid-19.

Kepala International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva pada hari Rabu (24/2) mengatakan bahwa pandemi akan menyebabkan krisis ekonomi berkepanjangan. Banyak negara akan semakin tertinggal akibat krisis ini.

Dalam pesan yang dikirimnya ke pertemuan negara-negara G20 hari Jumat (19/2) lalu, Georgieva mendesak pemerintah untuk meningkatkan distribusi vaksin agar Covid-19 bisa segera dikendalikan. Menegaskan kembali bahwa dampak pandemi bagi perekonomian benar-benar nyata.

Baca Juga: Awas! Gym berisiko tinggi menjadi tempat penyebaran Covid-19

"Kemajuan yang lebih cepat dalam mengakhiri krisis kesehatan dapat meningkatkan pendapatan global secara kumulatif sebesar US$ 9 triliun selama tahun 2020-2025. Itu akan menguntungkan semua negara," ungkap Georgieva dalam unggahan di situs resmi IMF.

Ia menjelaskan bahwa pendapatan tersebut harus digunakan untuk pembiayaan untuk vaksinasi, realokasi kelebihan pasokan ke negara-negara dengan kekurangan, dan peningkatan produksi vaksin.

Pada akhir tahun 2022 mendatang, pasar berkembang dan negara berkembang disebut akan mencatat pendapatan per kapita 22% lebih rendah dari masa sebelum krisis. Sementara di negara maju, nilainya hanya 13% lebih rendah.

Georgieva memperingatkan bahwa fenomena tersebut akan membawa jutaan masyarakat dunia jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem.

Baca Juga: Peringatan WHO: Covid-19 memiliki konsekuensi sosial, ekonomi, kesehatan yang parah




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×