Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KAIRO. Mesir dan misi Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pinjaman senilai US$ 3 miliar bagi Mesir yang sedang berusaha membiayai defisit anggaran pasca merebaknya pemberontakan di awal tahun ini.
Pinjaman berjangka 12 bulan ini bagian dari janji dukungan internasional terhadap Mesir, di saat gejolak pemberontakan terjadi. Pergolakan yang akhirnya menyebabkan mundurnya Presiden Hosni Mubarak telah merugikan pendapatan dari sektor pariwisata dan produksi industri.
Deputi direktur IMF untuk Afrika Utara dan Central Asia Department Ratna Sahay menyebut, setelah revolusi dan selama periode transisi politik, pihak berwenang Mesir telah menempatkan program pertumbuhan ekonomi yang menyeluruh.
Pada 1 Juni lalu, Menteri Keuangan Samir Radwan mengatakan, defisit anggaran Mesir bisa mencapai 11% dari produk domestik bruto pada tahun fiskal yang berakhir Juni 2012, dibandingkan ekspektasi di 8,6% di tahun ini. Sementara, perekonomian diperkirakan tumbuh 2,6% tahun ini, dan menjadi 3,2% pada tahun berikutnya.
Kepala riset CI Capital Mona Mansour menyebut, fakta bahwa internasional sedang menawarkan pendanaan sebagai sinyal positif, dan seharusnya mengurangi kenaikan defisit fiskal. "Ini menunjukkan mereka memiliki kepercayaan dalam perekonomian Mesir, dan dalam hal ini Mesir akan pulih," ujarnya.